Tradisi Masyarakat Tionghoa sebelum Merayakan Tahun Baru Imlek Hingga Cap Go Meh

- 21 Januari 2023, 14:58 WIB
Ilustrasi Lampion saat tahun baru Imlek
Ilustrasi Lampion saat tahun baru Imlek /

Pada hari yang keempat hingga ketujuh ini, warga Tionghoa umumnya sudah disibukkan dengan berbagai aktivitas sehari-hari, seperti bersekolah/kuliah, ke kantor, atau kembali membuka toko/tempat usaha. 

Lalu pada tanggal 9 Imlek (jam 12:01 malam), sebagian masyarakat Tionghoa kembali melakukan persembahyangan terhadap Langit (sembahyang Thian Kung).

G. Perayaan Cap Go Meh : Festival Lampion dan Atraksi Tatung 

Pada hari yang ke-15, warga Tionghoa akan merayakan Festival Cap Go Meh (Yuan Xiao; Goan Xiao). Pada hari ini, warga Tionghoa biasanya akan bersembahyang ke kuil/kelenteng untuk memohon keberuntungan yang melimpah kepada Dewa-Dewi.

Keberuntungan yang dimaksud adalah U FUK yang berarti “5 Rejeki“, yakni Fu (hoki), Lu (nama baik atau jabatan), Shou (usia), Cai (kekayaan), dan Ting (keturunan).

Pada hari ini, berbagai pertunjukan kesenian Tionghoa akan tampil, seperti barongsai, liong/naga, wushu, kesenian musik, tarian, dan sebagainya.

Juga yang paling ditunggu-tunggu adalah atraksi tatung, lokthung, thangsin, dimana seseorang yang menjadi medium perantara, yang konon setelah dibacakan mantra tertentu dipercaya telah dirasuki oleh roh Dewa untuk memberikan berkat bagi manusia.

Mereka biasanya akan melakukan beberapa atraksi sayat lidah, memotong lengan atau menusuk bagian badannya dengan sabetan pedang, golok, dan lain sebagainya. Sementara di Kalimantan Barat, tepatnya di kota Pontianak dan Singkawang, atraksi ini disebut ‘Tatung‘.

Akhir hari ini juga ditandai dengan festival lampion, atau pelepasan lentera ke langit pada malam hari, sebagai tanda selesainya rangkaian perayaan Hari Raya Imlek. Malam Cap Go Meh ini juga untuk merayakan bulan purnama pertama di tahun yang baru.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah