WARTA PONTIANAK – Hari Lahir Pagar Nusa diperingati setiap tanggal 3 Januari. Pagar Nusa adalah organisasi pencak silat yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama (NU).
Pagar Nusa berawal dari keprihatinan para kiai dan ulama Nahdlatul Ulama (NU) terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di pesantren.
Pada awalnya, pencak silat merupakan kebanggaan yang menyatu dengan kehidupan dan kegiatan pesantren. Namun, seiring berjalannya waktu, pencak silat mulai ditinggalkan oleh sebagian besar pesantren.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah
- Berkurangnya minat generasi muda terhadap pencak silat, karena mereka lebih tertarik pada olahraga atau kegiatan lain yang dianggap lebih modern.
- Beredarnya aliran-aliran pencak silat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan NU.
Untuk mengatasi hal tersebut, KH. Suharbillah, seorang pendekar pencak silat asal Surabaya, Jawa Timur, mengusulkan kepada KH. M. Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU saat itu, untuk membentuk sebuah organisasi pencak silat yang bernaung di bawah NU. Usulan tersebut kemudian disetujui oleh KH. M. Ma'ruf Amin.
Pada tanggal 22 Rabiul Akhir 1406 H atau bertepatan dengan tanggal 3 Januari 1986 M, Pagar Nusa resmi didirikan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. KH. Suharbillah terpilih sebagai Ketua Umum Pagar Nusa yang pertama.
Baca Juga: Kejuaraan Pencak Silat PSHT Ajang Tolok Ukur Prestasi Atlet, Ini Penjelasan Edi Kamtono
Pagar Nusa memiliki arti "pagarnya NU". Organisasi ini bertujuan untuk menggali, mengembangkan, dan melestarikan seni bela diri pencak silat di Indonesia. Pagar Nusa juga bertujuan untuk menjadi benteng pertahanan NU dan bangsa.
Pagar Nusa telah berkembang pesat menjadi salah satu organisasi pencak silat terbesar di Indonesia. Pada tahun 2022, Pagar Nusa memiliki anggota sebanyak lebih dari 3 juta orang yang tersebar di seluruh Indonesia.