Memahami Proletar Sebagai Kelas Sosial Menurut Pandangan Karl Max

- 7 April 2024, 17:30 WIB
Ilustrasi Proletar
Ilustrasi Proletar /Tangkapan Layar/

WARTA PONTIANAK – Proletar adalah istilah yang sarat makna dan memiliki sejarah panjang dalam diskursus tentang kelas sosial, ketimpangan ekonomi, dan politik.

Istilah ini berasal dari bahasa Latin "proletarius" yang berarti "penghasil anak". Pada mulanya, proletar mengacu pada warga Romawi yang hanya memiliki anak sebagai kontribusi mereka kepada negara.

Seiring perkembangan zaman, istilah ini berevolusi untuk merujuk pada kelas sosial pekerja yang tidak memiliki alat produksi dan mengandalkan tenaga kerja mereka untuk mendapatkan upah.

Karakteristik Utama Proletar:

  1. Ketiadaan Alat Produksi:

Berbeda dengan borjuis, proletar tidak memiliki alat produksi seperti tanah, pabrik, atau mesin. Mereka hanya memiliki tenaga kerja mereka yang dapat mereka jual untuk mendapatkan penghasilan.

Contohnya, proletar dapat bekerja sebagai buruh pabrik, petani, pelayan, tukang bangunan, supir, kurir, penjaga keamanan, pembantu rumah tangga, dan berbagai pekerjaan lainnya yang membutuhkan tenaga fisik dan keterampilan manual.

  1. Ketergantungan pada Upah:

Proletar bergantung pada upah yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Upah ini umumnya ditentukan oleh borjuis dan sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak.

Contohnya, proletar dapat menerima upah minimum yang tidak cukup untuk membayar sewa, makanan, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya. Hal ini dapat mendorong proletar untuk bekerja lebih keras dan mencari pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Terbitkan Kepres Ubah Nomenklatur Istilah Libur Isa Al Masih Jadi Yesus Kristus

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x