Network
WARTA PONTIANAK – Antisocial Network, merupakan film dokumenter besutan Arthur Jones dan Giorgio Angelini, bukanlah dokumenter biasa.
Film ini mengangkat fenomena internet yang cukup kelam: bagaimana sebuah komunitas online yang lahir dari kejenuhan dan kesepian, justru berakhir dengan memicu disinformasi dan kekacauan di dunia nyata.
Awal Mula: Humor Kelam Remaja di Internet:
Film ini berfokus pada sekelompok remaja di Amerika Serikat yang pada awal dekade 2000-an kerap berkumpul di forum online anonim (anonymous imageboard) bernama 4chan.
Mereka terhubung melalui humor kelam, kegemaran membuat meme, dan perasaan terasing dari lingkungan sekitar.
Awalnya, aktivitas mereka mungkin dianggap tidak berbahaya, hanya sekadar mencari hiburan dan melepaskan kegelisahan remaja.
Eskalasi dan Lahirnya Anonim:
Namun, seiring berjalannya waktu, konten di forum tersebut semakin gelap dan penuh kontroversi.
Para remaja ini mulai melancarkan "perang lelucon" (prank wars) yang semakin ekstrem, melecehkan target mereka secara online.
Film ini mungkin menampilkan wawancara dengan para mantan anggota forum yang menceritakan pengalaman mereka berpartisipasi dalam aksi tersebut, serta dampak psikologis yang mereka rasakan.
Baca Juga: Sinopsis Film Aksi Bollywood Menegangkan Terbaru, Fighter
Dampak di Dunia Nyata:
Tidak berhenti sampai disitu, film ini akan mengeksplorasi bagaimana "keisengan" online tersebut ternyata memiliki konsekuensi nyata.
Aksi peretasan dan serangan online yang dilakukan oleh anggota forum ini dapat saja melumpuhkan website penting atau bahkan mengganggu infrastruktur digital.
Puncaknya, film ini mungkin menceritakan bagaimana kelompok peretas anonim Anonymous lahir dari komunitas online ini.
Anonymous sendiri dikenal dengan serangkaian aksinya yang kontroversial, seperti membocorkan dokumen rahasia pemerintah dan melumpuhkan website perusahaan besar.
Baca Juga: Sinopsis Film Pangonan Wingit: Menelusuri Misteri dan Kengerian Hotel Angker
Refleksi atas Realitas Digital:
Antisocial Network bukan hanya dokumenter yang menghibur, tetapi juga menyuguhkan refleksi kritis terhadap realitas digital di era modern.
Film ini mengajak penonton untuk merenungkan bagaimana lingkungan online dapat menjadi sarang ekstremisme dan disinformasi, serta dampaknya terhadap dunia nyata. ***
