Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik, Beri Peringatan kepada Presiden AS Joe Biden

25 Maret 2021, 14:46 WIB
Rudal balistik /

WARTA PONTIANAK – Korea Utara (Korut) meluncurkan dua rudal balistik yang dicurigai mengarah ke laut Jepang pada hari Kamis, 25 Maret 2021.

Dengan kemajuan senjata, Korea Utara memicu ketegangan menjelang Olimpiade Tokyo dan memberikan tekanan pada pemerintahan presiden Amerika Serikat (AS) yang baru.

Hal tersebut dilaporkan oleh pihak berwenang di Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang, dan bertepatan dengan dimulainya estafet obor Olimpiade di Jepang.

Itu akan menjadi uji coba rudal balistik pertama oleh Korea Utara dalam jangka waktu hampir setahun.

Dan menjadi laporan pertama AS semenjak presiden Joe Biden menjabat dari Januari 2021.

Para pengamat mengatakan uji coba rudal terbaru tidak berarti diplomasi denuklirisasi sudah mati, tetapi hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi pemerintahan baru AS.

Baca Juga: Tentara China Kerahkan Rudal Perusak Radar di Pakistan, Perang?

Dilansir dari Reuters, persenjataan Korea Utara yang semakin maju setiap hari, hal tersebut menimbulkan ancaman baru dan meningkatkan potensi kekuatan tawar-menawar jika pembicaraan dilanjutkan.

"Uji coba rudal tanpa kesepakatan yang ditimbulkan oleh persenjataan nuklir dan rudal Korea Utara adalah ancaman yang semakin besar dan semakin buruk," kata Vipin Narang, pakar urusan nuklir di Institut Teknologi Massachusetts di Amerika Serikat. Serikat.

Peluncuran pada hari Kamis, 25 Maret 2021 terjadi hanya beberapa hari setelah Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah dalam suatu tindakan yang menurut Biden tidak provokatif dan "berbisnis seperti biasa".

Baca Juga: Benda Mirip Rudal Bertuliskan China Ditemukan Nelayan Anambas

Pemerintahan Biden sedang dalam tahap akhir dari tinjauan kebijakan Korea Utara, kata para pejabat, dan secara bersamaan menandakan garis keras pada hak asasi manusia, denuklirisasi dan sanksi, sambil membuat tawaran diplomatik yang sejauh ini telah ditolak oleh Pyongyang.

“Merupakan kesalahan bagi Washington untuk mengabaikan kemajuan rudal jarak pendek Korea Utara, terutama setelah pemimpin Korut, Kim Jong Un menyatakan pada bulan Januari bahwa militernya memiliki teknologi untuk mengecilkan hulu ledak nuklir dan menempatkannya pada rudal taktis,” kata Markus Garlauskas, seorang rekan senior di Dewan Atlantik dan mantan Pejabat Intelijen Nasional AS untuk Korea Utara.

"Mengecilkan uji coba rudal balistik Korea Utara tidak akan membantu diplomasi AS dengan Korea Utara dengan cara apa pun, dan hanya akan mendorong Korea Utara untuk menguji lebih lanjut batas-batas yang dapat diterima oleh pemerintah baru," ujar Garlauskas.

Baca Juga: Taiwan Beli Rudal Tercanggih AS untuk Jaga Taipei dari China

Peluncuran rudal tersebut menyoroti ancaman program senjata terlarang Korea Utara terhadap tetangganya dan komunitas internasional, kata Komando Indo-Pasifik militer Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan.

Komando mengatakan sedang memantau situasi dan berkonsultasi dengan sekutu. Tidak ada komentar resmi dari Gedung Putih atau Departemen Luar Negeri tentang tes tersebut.

Baca Juga: China Siapkan Rudal Anti-Radar untuk Hadapi Ancaman Perang Dunia 3

Korea Utara biasanya mengkonfirmasi jika akan melakukan uji coba rudal semacam itu namun menurut konfirmasi bahwa hal tersebut adalah bagian dari hak kedaulatannya untuk membela diri.***

Editor: Yuniardi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler