Seorang Polisi Tewas saat Menggerebek Judi Sabung Ayam

30 Oktober 2020, 22:00 WIB
ilustrasi korban bunuh diri /Foto: PIXABAY/Clker/

 

WARTA PONTIANAK - Saat menggerebek sabung ayam ilegal, seorang polisi asal Filipina tewas setelah taji ayam jago mengiris arteri femoralisnya.

Sabung ayam atau yang disebut ‘Tupada’ di sana memang sangat populer dan banyak orang menghabiskan uang untuk mengadukan ayam bahkan tak jarang hingga membuat ayam mati.

Padahal selama pandemi, kegiatan tersebut telah dilarang karena penyebaran virus corona yang tinggi di negara tersebut.

Baca Juga: Selain Primitif, Mahathir Muhammad sebut Macron Tidak Berprikemanusiaan

Petugas polisi yang bernama Letnan Christichan Bolok tersebut datang ke sana untuk mengumpulkan bukti tentang permainan ilegal adu ayam yang terjadi di kota San Jose, provinsi Samar Utara Filipina.

Namun, dirinya malah tewas saat terkena pisau taji yang dipasang di kaki ayam dan melukai pahanya tepatnya arteri femoralisnya.

“Ini adalah kejadian yang tidak menguntungkan dan sangat disayangkan yang tidak dapat saya jelaskan,” ucap Kepala polisi provinsi, Kolonel Arnell Apud.

Baca Juga: Buntut Pernyataan Macron, Ribuan Massa akan Gerudk Kedubes Perancis di Jakarta

Apud seperti diberitakan pikiran rakyat-pangandaran.com dengan artikel: "Gerebek Sabung Ayam Ilegal saat Pandemi Covid-19, Seorang Polisi Tewas Usai Arterinya Teriris Taji". mengatakan bahwa saat dia pertama mendengar kabar tersebut, dia tidak bisa mempercayainya karena hal tersebut baru pertama kali terjadi selama 25 tahun dia menjadi polisi dan harus kehilangan rekannya karena adu ayam.

“Selama penggerebekan di kota San José, tiga orang telah ditangkap dan dua ayam telah diamankan,” ujarnya.

Bolok langsung dibawa ke rumah sakit tapi kehabisan darah saat di perjalanan dan akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Jose Mourinho Ingin Ganti 11 Pemainnya usai Tottenham Gagal

Gubernur Provinsi Edwin Ongchuan mengatakan petugas lainnya mencoba menyelamatkan Bolok dengan mengikat lukanya, tetapi mereka mungkin salah memasang torniket.

“Masalahnya adalah bilah ayam jantan mungkin telah dicampur dengan racun,” kata Ongchuan.

Peristiwa serupa juga pernah terjadi di India pada bulan Januari lalu, dimana ada seekor ayam jantan melukai seorang pria dengan taji dalam adu ayam.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler