ISIS Serang Penduduk Sipil di Afrika, Puluhan Orang Tewas Dibantai

11 November 2020, 05:30 WIB
Ilustrasi Kelompok ISIS / /Council on Foreign Relations /

WARTA PONTIANAK - Kelompok ISIS kembali menyerang wilayah di Afrka, atas serangan itu puluhan orang tewas.

Konflik terjadi di wilayah Mozambik Utara, ISIS menyerang beberapa desa di distrik Miudumbe dan Macomia.

Penyerangan dan pembunuhan terjadi, ISIS melakukan penculikan pada wanita dan anak-anak serta membakar rumah hingga membuat suasana mencekam.

Pada Senin, 9 November 2020 Komandan Jenderal Polisi Mozambik Bernardino Rafael dalam sebuah jumpa pers menyampaikan ketegangan yang terjadi.

Baca Juga: Fahri Hamzah Soroti Massa yang Sambut Kepulangan Habib Rizieq

Ia mengatakan para penyerang telah menewaskan lebih dari 50 orang di Provinsi Cabo Delgado di Mozambik Utara selama tiga hari terakhir.

Bahkan ia menyampaikan jika penyerangan itu masih terus berlanjut.

Para penyerang membakar beberapa desa, menangkap, serta mengumpulkan orang-orang dari hutan terdekat lalu dikumpulkannya di satu lapangan.

Lebih mengerikan para korban dipenggal dan tubuh mereka dipotong-potong.

Saksi mata mengatakan kepada media lokal, penyerang menggiring penduduk ke lapangan sepak bola di desa Muatide. Lokasi tersebut menjadi arena pembataian dan pembunuhan warga tidak berdosa.

Baca Juga: Buruh Tuntut Kenaikan UMP 2021 dan Pembatalan UU Cipta Kerja, Ini Respon Menaker

Hal tersebut dibenarkan oleh Kantor berita Mozambik atas tragedi yang terjadi saat ini.

“Mereka membakar rumah-rumah lalu mengejar penduduk yang lari ke hutan dan memulai aksi-aksi mengerikan mereka,” kata Rafael.

Dikabarkan MediaPakuan.com dalam artikel 'ISIS Menyerang dan Membunuh Warga di Wilayah Mozambik Utara, Saksi Mata: Aksi Mereka Mengerikan', konflik tersebut melibatkan kelompok lokal yang berafiliasi dengan ISIS yang dikenal sebagai Ahlu Sunnah Wa-Jamo, atau al-Shabaab secara lokal.

Bahkan dalam serangan lain pada April 2020, 52 orang dibunuh setelah mereka menolak bergabung dengan barisan militan.

Sementara, Maret para militan membakar gedung-gedung pemerintah termasuk markas polisi dalam serangan yang menewaskan puluhan pejabat penegak hukum.

Baca Juga: China Ukur Tanah di Bekasi Usai UU Ciptaker Sah, Benarkah? Ini Faktanya

Kerusuhan tersebut telah menewaskan lebih dari 2.000 orang sejak 2017 lalu. Hampir setengahnya warga sipil, menurut Proyek Lokasi & Data Peristiwa Konflik Bersenjata yang berbasis di AS.

Serangan kekerasan di Cabo Delgado telah memicu krisis kemanusiaan dengan lebih dari 300.000 orang terlantar secara internal. Menurut laporan Amnesty International yang dirilis bulan lalu, sebanyak 712.000 oranng membutuhkan bantuan kemanusiaan.*** (Ujang Tana M/Media Pakuan)

Editor: Suryadi

Sumber: Media Pakuan (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler