Paus Fransiskus sebut Muslim Uighur di Tiongkok sebagai Orang Teraniaya

- 24 November 2020, 09:11 WIB
Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus. / /Instagram @fransiscus/

WARTA PONTIANAK - Paus Fransiskus menyebut Muslim Uighur di Tiongkok sebagai orang yang 'teraniaya'.

Pernyataan yang pertama kali ini diungkapkan Paus Gereja Katolik Roma Vatikan itu pada sebuah buku berjudul "Let Us Dream: The Path to A Better Future".

Dalam buku itu, Paus Fransiskus juga mengatakan pandemi Covid19 harus mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan secara permanen menetapkan pendapatan dasar universal.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Libatkan TNI dan Polri Dalam Pendistribusian Vaksin Covid-19

Buku yang terdiri dari 150 halaman itu ditulis oleh penulis biografi Austen Ivereigh. Secara garis besar paus berbicara tentang perubahan ekonomi, sosial dan politik, yang menurutnya diperlukan untuk mengatasi ketidaksetaraan setelah pandemi berakhir.Buku ini mulai dijual pada 1 Desember 2020.

"Saya sering memikirkan orang-orang yang teraniaya: Rohingya, Uighur yang malang, Yazidi," kata Paus Fransiskus di bagian buku itu.

Dia juga membicarakan tentang penganiayaan Kristen di negara-negara Islam.

Sebelumnya, seperti diberitakan Pikiran Rakyat berjudul "Pertama Kali Paus Fransiskus Sebut Muslim Uighur di Tiongkok sebagai Orang Teraniaya"

Paus pernah berbicara tentang Rohingya yang telah melarikan diri dari Myanmar, dan pembunuhan Yazidi oleh ISIS di Irak. Namun ini menjadi kali pertama kali dia menyebut-nyebut orang Uighur.

Baca Juga: Presiden Macron Disebut Perlakukan Muslim Seperti Nazi

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah