AS Tuduh Beijing Rencanakan Pertempuran di Lembah Galwan, Himalaya

- 3 Desember 2020, 12:09 WIB
Bendera India dan Tiongkok
Bendera India dan Tiongkok / /Pixabay/

WARTA PONTIANK - United States-China Economic and Security Review Commission (USCC) dalam laporan tahunanya yang dikirim ke Kongres Amerika Serikat menuduh Tiongkok merencanakan bentrokan Lembang Galwan di wilayah perbatasan Himalaya pada bulan Juni 2020 lalu.

Saat itu, bentrokan tangan kosong terjadi antara pasukan India dan Tiongkok. Sekitar 20 pasukan India tewas dalam bentrokan tersebut. Namun, pasukan Tiongkok tidak diketahui jumlah korban.

Sengketa perbatasan telah menyebabkan ketegangan yang tinggi antara dua negara besar Asia itu, sehingga keduanya juga melakukan latihan militer di dekat perbatasan dan di perairan yang diperebutkan.

Menurut laporan AS USCC, seperti diberitakan Pikiran Rakyat berjudul "Konflik India-Tiongkok: Laporan AS Tuduh Beijing Merencanakan Pertempuran di Lembah Galwan, Himalaya" bentrokan India dan Tiongkok di Lembah Galwan adalah krisis perbatasan paling parah dalam beberapa dekade.

Baca Juga: Kapal Selam Tiongkok Kirim Video Live Streaming dari Dasar Palung Mariana

Dalam laporannya, USCC menyebutkan Tiongkok merencanakan atau mengatur pertempuran itu dan mempertimbangkan kemungkinan kematian.

"Misalnya, beberapa minggu sebelum bentrokan, Menteri Pertahanan Wei Fenghe membuat pernyataannya yang mendorong Beijing untuk 'menggunakan pertempuran untuk meningkatkan stabilitas'," tulis laporan USCC.

“(Selama) lebih dari dua minggu sebelum insiden, dalam indikasi potensial lainnya dari para pemimpin Tiongkok yang menandakan niat mereka untuk meningkatkan ketegangan, sebuah editorial di tabloid milik negara Tiongkok Global Times memperingatkan bahwa India akan mengalami 'pukulan yang menghancurkan untuk perdagangan dan hubungan ekonominya dengan Tiongkok jika terlibat dalam persaingan AS-Tiongkok," tambah laporan itu.

USCC juga mengklaim citra satelit menggambarkan penumpukan besar pasukan Tiongkok di Lembah Galwan, termasuk 1.000 tentara PLA seminggu sebelum pertempuran mematikan terjadi.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah