Kejam! Korea Utara Tembak Mati Pelanggar COVID-19 di Depan Publik

- 5 Desember 2020, 14:19 WIB
Korea Utara. /
Korea Utara. / /Pixabay /

WARTA PONTIANAK - Belum lama ini, Pemerintah Korea Utara menghukum mati pelanggar aturan COVID-19. Hukuman mati tersebut berupa tembak mati yang dilakukan dihadapan publik.

Berdasarkan keterangan dari orang dalam di negara itu, seorang pria dituduh menyeludup melintasi perbatasan Tiongkok yang tertutup rapat.

 

Pria itu dieksekusi dengan ditembak mati pada 28 November 2020 lalu hal tersebut dilakukan untuk menakut-nakuti orang ahar mengikuti atauran.

Di sisi lain, Korea Utara mengklaim tak pernah memiliki kasus COVID-19. Mereka mengklaim, pemimpin negara tersebut Kim Jong-un telah melakukan 'tindakan karantina darurat tingkat tinggi'.

Baca Juga: Korea Utara Perluas Pabrik Senjata, Percepat Produksi Peluncur Roket

Bahkan, Kim Jong Un memerintahkan pasukannya untuk menembak penyusup di perbatasan Tiongkok.

"Mereka melakukan eksekusi publik dengan regu tembak untuk mengancam warga di sini di daerah perbatasan, karena ada banyak kontak dengan orang-orang di seberang perbatasan, termasuk banyak penyelundupan," ujar seorang sumber pada Sabtu 5 Desember 2020.

Pria itu digambarkan berusia 50-an tahun, ia dituduh menyeludup ke Tiongkok dengan melintasi perbatasan yang telah ditutup hampir sepangjang tahun 2020.

Tiongkok merupakan mitra dagang dan pemberi bantuan terbesar Korea Utara, tetapo perdagangan antara keduanya telah merosot hingga 75 persen karena pandemi.

 

Khawatir penyelundup dapat membawa virus, rezim Kim Jong-un telah meningkatkan kehadiran militernya di perbatasan untuk meneggakkan pembatasan.

Ia juga mengatakan Pyongyang juga telah mengirimkan unit khusus untuk memeriksa penjaga perbatasan dan memastikan mereka tidak terlibat dalam penyelundupan.

Baca Juga: Saat Menunggu Hasil Pipres, Trump Malah Perintahkan Pembom Nuklir B-1B Lancer Dekati Korea Utara

Menurut sumber lain mengatakan eksekusi publik adalah tipikal dari upaya rezim untuk menakut-nakuti orang agar tunduk.

"Setiap kali orang mengeluh karena mata pencaharian mereka terpengaruh, pihak berwenang selalu berusaha membungkam mereka dengan mengancam mereka dengan eksekusi publik atau dengan mengirim mereka ke kamp penjara politik," kata mereka.

Korea Utara telah menyatakan bahwa mereka belum menemukan satu pun kasus virus korona di tanahnya, sambil mengatakan sedang melakukan upaya habis-habisan untuk mencegah penyebaran virus.

Wabah besar dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan karena sistem perawatan kesehatan Korea Utara secara kronis kurang siap.

Badan mata-mata Korea Selatan, NIS, seperti diberitakan Bocini Update berjudul "Makin Kejam! Kim Jong Un Tembak Mati Pelanggar COVID-19 di Depan Publik" mengatakan pekan lalu bahwa Kim telah memerintahkan penutupan di Pyongyang dan melarang penangkapan ikan di laut untuk mencegah virus.

Pejabat intelijen mengatakan Kim menunjukkan 'kemarahan yang berlebihan' dan mengambil 'tindakan irasional' atas pandemi tersebut, menurut seorang anggota parlemen yang menerima pengarahan.

Baca Juga: Jepang, AS, dan Korsel Bersihkan Senjata Nuklir Korea Utara

Badan mata-mata itu juga percaya bahwa Pyongyang mengeksekusi seorang pejabat penting pada Agustus karena melanggar aturan tentang barang yang dibawa dari luar negeri.

Korea Utara juga melakukan upaya peretasan yang gagal setidaknya pada satu perusahaan farmasi Korea Selatan yang mengerjakan vaksin.

Badan ini memiliki catatan beragam dalam mengonfirmasi perkembangan di Korea Utara, salah satu negara paling rahasia di dunia.

Pandemi telah memberikan pukulan berat bagi ekonomi Korea Utara, yang sudah berada di bawah sanksi AS, tetapi rezim tetap diam atas kemenangan Joe Biden dalam pemilu AS bulan lalu.

Para ahli telah memperdebatkan apakah Korea Utara akan melanjutkan uji coba rudal besar segera untuk mencoba menarik perhatian Biden.

Korea Selatan mengharapkan Kim akan mengadakan parade militer menjelang kongres partai yang berkuasa pada Januari untuk unjuk kekuatan menjelang pelantikan Biden.**

Editor: Faisal Rizal

Sumber: bocini update


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah