Network
WARTA PONTIANAK- Seorang staf sekolah menengah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena membocorkan kertas ujian masuk perguruan tinggi Scholastic Aptitude Test (SAT) AS ke broker.
Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka menghukum staf bermarga Lee, yang memegang paspor AS, atas gangguan bisnis karena berulang kali membocorkan kertas ujian SAT selama satu setengah tahun mulai tahun 2017. Lee menerima total 203 juta. memenangkan ($ 181.300) sebagai imbalan atas kertas yang bocor.
Baca Juga: Penghargaan Musik Korea Award, BTS Sabet Lima Nominasi
Pada tahun 2009 Lee bergabung dengan sekolah menengah di Yongin, Provinsi Gyeonggi, sebagai penasihat bagi siswa yang ingin mendaftar ke perguruan tinggi di luar negeri, dan bekerja di sana sejak 2013 sebagai koordinator SAT yang mengelola dan mengawasi urusan terkait SAT di sekolah.
Pada pertengahan 2017, Lee menerima proposal dari broker bermarga Kim, menyarankan agar mereka memanfaatkan fakta bahwa SAT diadakan pada waktu yang berbeda di negara dan wilayah yang berbeda.
Baca Juga: Pertamakali, Seekor Kucing Terinfeksi Covid-19 di Korea Selatan
Lee mengambil foto kertas ujian ketika SAT diadakan di sini dan mengirimkannya ke Kim, yang kemudian memiliki beberapa dosen SAT di institut swasta, yang telah dia pekerjakan sebelumnya, menyelesaikan pertanyaan dengan cepat. Jawabannya kemudian dikirim ke peserta tes di negara lain termasuk di Eropa.
Baca Juga: Rapper Asal Korea Selatan Ditemukan Meninggal Dunia di Apartemennya
Hakim mengatakan kejahatan Lee serius karena menyebabkan kerusakan mendasar pada keadilan ujian masuk perguruan tinggi.***
