Pembiayaan Program Penanganan Pandemi Covid-19, Joe Biden akan Naikan Pajak untuk Orang Kaya di AS

- 27 April 2021, 23:21 WIB
Ilustrasi kenaikan pajak
Ilustrasi kenaikan pajak /Geralt/Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Rencana kenaikan pajak para orang kaya Amerika Serikat (AS) ditegaskan kembali oleh pejabat di Gedung Putih.

Pajak memang akan dinaikkan bagi orang kaya untuk membiayai program penanganan pandemi Covid-19 oleh Pemerintah AS.

Presiden AS Joe Biden akan mengusulkan kenaikan pajak atas keuntungan investasi orang-orang terkaya (pajak capital gain).

Ini untuk mendanai rencana barunya dalam membantu keluarga di AS yang terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Obama sebut Junta Militer Myanmar Rezim Pembunuh dan Beresiko Menjadi Negara Gagal

Dikutip Warta Pontianak dari AFP, terkait program rencana keluarga AS senilai 1,8 triliun dollar AS atau setara Rp25.600 triliun.

Pajak yang lebih tinggi pada orang kaya akan membayar banyaknya dana yang diperlukan untuk program tersebut.

Menurut Kepala Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Brian Deese, peningkatan pungutan pajak ini, hanya akan berdampak pada mereka yang berpenghasilan 1 juta dollar AS atau setara Rp14 miliar setahun.

"Perubahan ini hanya akan berlaku untuk tiga persepuluh persen dari wajib pajak, yang bukan satu persen teratas, bahkan bukan setengah dari satu persen teratas," katanya.

Baca Juga: Presiden Mesir Dorong Pembentukan Dua Negara, Rakyat Palestina Nyatakan Menolak

"Perubahan tersebut akan membantu mengimbangi biaya jangka panjang dari investasi tersebut dengan melakukan reformasi pada kode pajak kami yang menghargai pekerjaan dan bukan hanya kekayaan," sambung Deese.

Ia tidak memberikan rincian pajak baru yang lebih tinggi. Tetapi laporan media pekan lalu mengutip para pejabat yang mengatakan rencananya akan menaikkan tarif pajak capital gain menjadi 39,6 persen dari yang sebelumnya 20 persen.

Ditambah dengan pajak 3,8 persen yang dibebankan kepada investor kaya untuk membayar program asuransi kesehatan Obamacare, tarif pajak capital gain tertinggi bisa naik menjadi 43,4 persen. 

Baca Juga: Survei Arab Barometer Tempatkan Edrogan Sebagai Pemimpin Terpopuler di Timur Tengah dan Afrika Utara

Menurut Tax Foundation dan kelompok riset independen, angka ini sendiri merupakan yang tertinggi sejak 1920-an.

Joe Biden yang berpidato di sesi gabungan Kongres pada Rabu malam waktu setempat, mengatakan orang-orang kaya harus membayar bagian yang adil untuk mendanai prioritas kebijakannya.

Diketahui, sikap ini didukung sebagian besar orang Amerika Serikat dalam jajak pendapat yang dilakukan baru-baru ini.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x