Jokowi dan Joe Biden Bahas Pandemi Covid-19 Hingga Presidensi G20

- 2 November 2021, 13:38 WIB
Presiden Indonesia Jokowi saat bertemu Presiden AS Joe Biden di Glasgow, Skotlandia
Presiden Indonesia Jokowi saat bertemu Presiden AS Joe Biden di Glasgow, Skotlandia /Dokumen Sekretariat Kabinet/

WARTA PONTIANAK - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membahas sejumlah penguatan kerja sama Indonesia-Amerika Serikat saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, Senin 1 November 2021 waktu setempat. 

Dalam pertemuannya, Jokowi mengapresiasi hubungan kerja sama antara Indonesia dan AS yang dilakukan selama pandemi Covid-19. 

Pertama, Indonesia menghargai kerja sama bidang kesehatan selama pandemi Covid-19, mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme dose-sharing, ventilator, obat-obatan teurapeutik hingga alat kesehatan lainnya.

Baca Juga: China dan Rusia Dorong PBB untuk Melonggarkan Sanksi Terhadap Korea Utara

Jokowi menyebut, Indonesia tertarik untuk menjadi bagian dari rantai pasokan global di bidang kesehatan melalui pembangunan industri kesehatan di Indonesia.

Kedua, Jokowi menyampaikan pentingnya untuk memperkuat kerja sama ekonomi terutama dalam pengembangan ekonomi hijau.

Menurut Jokowi, Indonesia dapat menjadi mitra kerja sama ekonomi yang handal.

Ketiga, terkait perubahan iklim, Presiden kembali menekankan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

Indonesia telah menunjukkan hasil yang baik dalam menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan dan tingkat kebakaran hutan yang berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun.

Baca Juga: Puluhan Warga Sipil Tewas dan Luka-luka saat Rudal Balistik Hantam Masjid dan Sekolah

“Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam tiga tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia,” jelasnya seperti dikutip dari Sekretariat Kabinet, Selasa 2 November 2021.

Dalam sektor energi, Jokowi menyebut telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau.

Presiden Jokowi pun mengajak AS untuk melakukan investasi pada energi baru dan terbarukan termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium.

“Saya harapkan dukungan AS melalui investasi yang mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon,” imbuhnya.

Baca Juga: Model Cantik Ini Nekat Bantu Ibunya Kabur dari Penjara

Terakhir, mengenai Presidensi G20 Indonesia, Presiden Jokowi sangat menghargai dukungan AS terhadap presidensi Indonesia yang mengambil tema “Recover Together, Recover Stronger”.

Inklusivitas akan menjadi kunci presidensi Indonesia tahun depan. Di masa presidensi, Indonesia ingin mendorong kerja sama konkret di sejumlah sektor utama seperti memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan, mendorong investasi dan alih teknologi rendah karbon yang terjangkau serta keuangan inklusif khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perempuan dan kelompok rentan.

“Kita harus jadikan G20 relevan tidak saja bagi anggotanya, tapi juga bagi dunia utamanya negara berkembang,” ucap Jokowi.

Selain itu, kedua Kepala Negara juga melakukan tukar pikiran mengenai berbagai isu internasional, antara lain demokrasi, Myanmar dan Afghanistan.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x