China dan Rusia Dorong PBB untuk Melonggarkan Sanksi Terhadap Korea Utara

- 2 November 2021, 10:08 WIB
China dan Rusia Dorong PBB untuk Melonggarkan Sanksi Terhadap Korea Utara
China dan Rusia Dorong PBB untuk Melonggarkan Sanksi Terhadap Korea Utara /Pixabay/David Peterson

WARTA PONTIANAK - China dan Rusia mendorong Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melonggarkan sanksi terhadap Korea Utara dengan menghidupkan kembali upaya 2019 untuk menghapus larangan ekspor patung, makanan laut, dan tekstil Pyongyang, dan memperluasnya untuk mencakup pencabutan batas impor minyak olahan.

China dan Rusia ingin dewan beranggotakan 15 negara itu mencabut sanksi-sanksi itu dengan maksud meningkatkan mata pencaharian penduduk sipil di negara Asia yang terisolasi itu.

Korea Utara telah dikenakan sanksi PBB sejak 2006 atas program nuklir dan rudal balistiknya.

Baca Juga: Puluhan Warga Sipil Tewas dan Luka-luka saat Rudal Balistik Hantam Masjid dan Sekolah

Rancangan resolusi juga mencakup langkah-langkah lain yang pertama kali diusulkan oleh Rusia dan China hampir dua tahun lalu, termasuk mencabut larangan warga Korea Utara bekerja di luar negeri dan membebaskan proyek kerjasama kereta api dan jalan antar-Korea dari sanksi.

Beberapa diplomat PBB, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan rancangan resolusi yang diperbarui akan mendapat sedikit dukungan.

Pada 2019, Rusia dan China mengadakan dua putaran pembicaraan informal mengenai rancangan resolusi, tetapi tidak pernah secara resmi mengajukannya untuk pemungutan suara.

Para diplomat mengatakan pada hari Senin bahwa China dan Rusia belum menjadwalkan pembicaraan apapun mengenai rancangan resolusi baru mereka.

Sebuah resolusi membutuhkan sembilan suara yang mendukung dan tidak ada veto oleh Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia atau China untuk disahkan.

Misi PBB Rusia dan China tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari teks baru, yang menurut para diplomat diedarkan kepada anggota dewan pada hari Jumat.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x