Tiga Militan Hizbullah Dibunuh Israel di Lebanon, Konflik Berpotensi Meluas

- 10 Oktober 2023, 21:03 WIB
Kelompok militan Hizbullah Lebanon ikut membantu serangan Hamas Palestina ke Israel. Mereka meluncurkan puluhan roket dan peluru pada Minggu, 8 Oktober 2023.
Kelompok militan Hizbullah Lebanon ikut membantu serangan Hamas Palestina ke Israel. Mereka meluncurkan puluhan roket dan peluru pada Minggu, 8 Oktober 2023. /Foto/Tangkapan layar T.ME/KTNews

WARTA PONTIANAK - Pengeboman oleh Israel di Lebanon menewaskan sedikitnya tiga militan Hizbullah pada Senin 9 Oktober 2023 waktu setempat. Israel mengatakan seorang perwiranya tewas dalam serangan lintas batas sebelumnya yang diklaim dilakukan warga Palestina di Lebanon.


Kekerasan lintas batas membuat  konflik antara Israel dan militan Palestina di Gaza meluas signifikan hingga perbatasan Israel-Lebanon yang terletak lebih jauh ke utara.

Hizbullah yang didukung Iran terlibat perang brutal melawan Israel selama sebulan pada 2006 silam.

Baca Juga: Kurangi Dampak Lingkungan dari Piala Dunia 2030, FIFA akan Lakukan Langkah Ini

Hizbullah mengatakan bahwa tiga anggotanya terbunuh dalam "agresi" Israel di Lebanon selatan Senin 9 Oktober 2023 sore waktu setempat.

Dua sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa dua lagi anggota Hizbullah tewas.

Israel memborbardir Lebanon selatan setelah serangan lintas batas yang diklaim oleh kelompok Jihad Islam Palestina.

Tentara Israel mengatakan serdadu-serdadunya yang didukung helikopter menewaskan sedikitnya dua pria bersenjata yang melintasi perbatasan.

Baca Juga: AS Tak Punya Rencana Kerahkan Tentara untuk Campuri Konflik Israel dan Palestina

Pihak militer Israel kemudian mengatakan bahwa wakil komandannya yang bernama Letnan Kolonel Alim Abdullah, tewas dalam bentrokan tersebut, tetapi  mereka tidak membeberkan lebih jauh.

Hizbullah dan Israel saling melancarkan serangan sporadis di perbatasan sejak 2006 sambil menghindari konflik besar.

Kedua pihak baku tembak artileri dan roket pada Minggu 8 Oktober 2023.

Beberapa penduduk Lebanon selatan mengaku sudah meninggalkan rumah di sepanjang perbatasan dengan Israel pada Senin di tengah tembakan besar-besaran yang sejauh ini menghantam pinggiran kota dan desa.

Baca Juga: Rencana Israel Luncurkan Serangan dengan Kepung Total Gaza Bikin Sekjen PBB Tertekan

Kantor berita resmi Lebanon melaporkan lalu lintas padat di jalan-jalan utama karena orang-orang meninggalkan daerah perbatasan dan sekolah-sekolah di daerah tersebut akan tetap tutup Selasa.

Serangkaian insiden selama beberapa bulan terakhir telah meningkatkan risiko eskalasi di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel sebelum pertempuran meletus di Israel dan Gaza.

Gabi Hage, ayah tiga anak yang memiliki sebuah rumah di Lebanon dekat perbatasan menggambarkan peristiwa bombardir hebat di dekatnya.

Baca Juga: Polisi AS Tembak Mati Pengemudi Mobil yang Tabrak Konsulat China di San Fransisco

"Rumah kami dekat sekali dengan perbatasan, jadi kami berangkat dan turun ke desa. Semua tetangga saya juga melakukan hal yang sama," kata dia.

Konsulat Perancis di Lebanon meminta warga negaranya  menunda perjalanan ke Lebanon selatan.

Inggris juga mengatakan ketegangan sedang tinggi dan situasi sewaktu-waktu bisa meningkat.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x