Rekening Kripto yang Digunakan untuk Menyumbang Dana ke Hamas Dibekukan Israel

- 11 Oktober 2023, 22:53 WIB
Ilustrasi mata uang virtual kripto
Ilustrasi mata uang virtual kripto /Unsplash.com/Pierre Borthiry - Peiobty

WARTA PONTIANAK - Israel telah membekukan rekening-rekening mata uang kripto yang selama ini digunakan di media sosial untuk mengumpulkan sumbangan bagi kelompok Hamas Palestina, menurut kepolisian, Selasa 10 Oktober 2023 waktu setempat.

"Dengan meletusnya perang, organisasi teroris Hamas dicurigai mulai melakukan penggalangan dana di media sosial dan meminta publik untuk menyetorkan mata uang kripto ke rekening-rekening mereka," kata kepolisian melalui pernyataan.

"Unit Siber Kepolisian serta Kementerian Pertahanan langsung mengambil tindakan untuk menemukan lokasi serta membekukan rekening-rekening itu, dengan bantuan bursa efek Binance, guna mengalihkan dana itu ke lembaga perbendaharaan negara."

Baca Juga: Sebanyak 8 Jurnalis Tewas dan 2 Hilang dalam Serangan Mematikan Israel di Jalur Gaza

Pernyataan itu tidak menyebutkan keterangan lebih terperinci mengenai berapa banyak rekening yang dibekukan maupun jumlah dana kripto yang disita.

"Tim kami sedang berusaha sepanjang waktu untuk mendukung upaya yang tengah berlangsung dalam memerangi pendanaan bertujuan teror," kata seorang juru bicara Binance.

Jubir mengatakan bursa efek tersebut sedang bekerja sama secara aktif dengan para mitra di kalangan lembaga-lembaga penegakan hukum global dan pembuat regulasi.

"Data intelijen yang kami gunakan untuk menemukan lokasi para individu, alamat, serta infrastruktur terkait induk-induk organisasi tertentu dari lembaga penegakan hukum, alat investigasi, serta mitra-mitra kami sudah berkembang."

Hamas telah selama bertahun-tahun mendukung metode penggalangan dana menggunakan kripto.

Baca Juga: Ini Profil Hamas yang Lancarkan Serangan ke Israel, Sejarah Pendirian, Tujuan Hingga Siapa Saja Pemimpinnya

Namun, kelompok itu pada April tahun ini mengatakan pihaknya tidak lagi akan menerima dana amal melalui mata uang digital Bitcoin dengan alasan ada peningkatan aksi "berbahaya" terhadap para penyumbang.

Juru bicara Hamas belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Reuters pada Mei melaporkan bahwa Israel sejak 2021 telah menyita sekitar 190 rekening kripto di Binance, termasuk dua rekening terkait ISIS.

Selain itu, ada puluhan rekening yang disita yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan Palestina yang memiliki kaitan dengan Hamas.

Hamas pada Sabtu lalu melancarkan serangan besar-besaran dari Gaza ke Israel.

Serangan tersebut merupakan salah satu bentuk peningkatan ketegangan paling serius yang berlangsung pada konflik Israel-Palestina dalam beberapa tahun terakhir ini.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x