Network
WARTA PONTIANAK – Tembok Berlin didirikan pada tanggal 13 Agustus 1961 oleh pemerintah Jerman Timur (GDR) sebagai tanggapan atas eksodus massal rakyatnya ke Jerman Barat (FRG).
Tembok beton sepanjang 155 kilometer ini membelah kota Berlin menjadi dua bagian dan menjadi simbol Perang Dingin, perpecahan ideologi antara komunis dan kapitalis.
Faktor Penyebab Runtuhnya tembok berlin :
- Kebijakan represif rezim komunis GDR, stagnasi ekonomi, dan kontrol ketat terhadap kehidupan sosial memicu ketidakpuasan rakyat. Mereka mendambakan kebebasan dan standar hidup yang lebih baik seperti di FRG.
- Kebijakan reformasi Mikhail Gorbachev, pemimpin Uni Soviet saat itu, memperkenalkan glasnost (keterbukaan) dan perestroika (restrukturisasi) untuk memodernisasi sistem komunis. Kebijakan ini memicu liberalisasi di negara-negara satelit Uni Soviet, termasuk GDR.
- Jatuhnya rezim komunis di Polandia, Hongaria, dan Cekoslowakia pada tahun 1989 mendorong gerakan pro-demokrasi di GDR. Demonstrasi massa menuntut reformasi dan reunifikasi Jerman.
- Liputan media Barat tentang demonstrasi di GDR dan pergerakan rakyat untuk menghancurkan tembok meningkatkan tekanan internasional pada pemerintah GDR.
Kronologi Runtuhnya Tembok Berlin:
Baca Juga: Kisah Terbentuknya Tembok Besar China: Simbol Kemegahan dan Pertahanan
- 4 November 1989: Demonstrasi besar-besaran terjadi di Leipzig, GDR, menuntut reformasi dan reunifikasi Jerman.
- 7 November 1989: Pengunduran diri Politbiro GDR, badan pembuat kebijakan tertinggi partai komunis.
- 9 November 1989: Pengumuman pelonggaran aturan perjalanan oleh pemerintah GDR.
- Malam 9 November 1989: Ribuan rakyat GDR berkumpul di Tembok Berlin dan mulai merobohkannya dengan palu dan pahat.
- 10 November 1989: Tembok Berlin resmi dibuka dan rakyat Jerman Timur dan Jerman Barat bersatu kembali. ***
