AS Batasi Perjalanan Diplomatnya di Israel, Ini Alasannya

- 13 April 2024, 15:55 WIB
Bendera Israel diapit oleh dua bendera Amerika Serikat.
Bendera Israel diapit oleh dua bendera Amerika Serikat. /Reuters/Amir Cohen/

WARTA PONTIANAK - Ketakutan akan serangan Iran membuat Amerika Serikat memberlakukan pembatasan perjalan bagi personel kedutaannya di Israel.

Kedutaan AS mengatakan para staf diperingatkan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar Yerusalem, Tel Aviv atau Beersheba.

Baca Juga: Bantah Buka Hubungan Diplomasi dengan Israel, Kemlu: Indonesia Tetap d Posisi Mendukung Kemerdekaan Palestina

Ketegangan di Timur Tengah naik menyusul serangan udara atas gedung Konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan 13 orang.

Israel sampai saat ini belum mengaku sebagai pelakunya, tetapi banyak pihak menduga negara Zionis Yahudi itu berada di belakang serangan tersebut.

Korban serangan termasuk seorang komandan senior Quds Force, pasukan elit Iran yang ditempatkan di Suriah dan Libanon.

Tidak jelas tindakan balasan seperti apa yang akan dilakukan oleh Iran dan apakah serangan akan dilancarkan langsung dari Iran atau lewat salah satu proxinya.

Sebelumnya, seorang pejabat Iran memperingatkan kedutaan-kedutaan Israel “tidak lagi aman”, mengisyaratkan gedung diplomatik kemungkinan akan menjadi target.

Erik Kurilla, komandan yang bertanggung jawab untuk operasi militer AS di Timur Tengah, sudah berangkat ke Israel untuk mendiskusikan masalah keamanan dengan para pejabat Zionis.

Pentagon mengatakan perjalanan itu sudah dijadwalkan sebelumnya tetapi dimajukan disebabkan perkembangan situasi terbaru.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada sejawatnya dari AS bahwa serangan apapun yang dilakukan langsung oleh Iran akan mendapatkan balasan yang layak dari Israel.

Ketika ditanya perihal pembatasan perjalan itu, hari Kamis jubir Departemen Pertahanan AS Matthew Miller mengatakan bahwa dia tidak akan mengungkap alasan di balik keputusan tersebut.

Sementara itu Prancis memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Iran, Libanon dan Israel serta wilayah Palestina.

Anggota keluarga diplomat Prancis di Iran sedang dievakuasi.

Baca Juga: Server Kementerian Kehakiman Israel Diserang Kelompok Hacker, 300 GB Data Hilang

Maskapai udara Jerman Lufthansa menangguhkan penerbangan ke Teheran sampai hari Sabtu tanggal 13 April.*

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah