Ahli Sebut Pilpres AS 2020 Mirip dengan Pilpres Indonesia 2019

- 5 November 2020, 22:00 WIB
Joko Widodo dan Prabowo Subianto setelah selesai berdebat sebelum Pemilu Presiden 2019 digelar tahun lalu /
Joko Widodo dan Prabowo Subianto setelah selesai berdebat sebelum Pemilu Presiden 2019 digelar tahun lalu / /RRI /

WARTA PONTIANAK - Pertarungan semakin sengit terjadi pada Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 yang diselenggarakan Rabu, 4 November 2020 kemarin.

Dalam pilpres AS kali ini terdapat dua calon yang saling memperebutkan kursi presiden yaitu Joe Biden dan juga Donald Trump.

Kedua calon ini saling berkampanye dan adu argumen demi mendapatkan suara dari para masa pendukungnya.

Karena saking panasnya situasi yang terjadi saat ini, banyak pihak yang menyamakan Pilpres AS 2020 sama seperti apa yang terjadi di Indonesia pada satu tahun sebelumnya.

Dikutip dari pikiran-rakyat.com dan RRI dalam artikel Situasi Semakin Panas, Ahli Sebut Pilpres AS 2020 Mirip dengan Pilpres Indonesia 2019satu tahun yang lalu, situasi politik di Indonesia sempat memanas karena adanya pertarungan Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk memperebutkan kursi Presiden RI tahun 2019-2024.

Banyak tokoh asing (seperti politikus dan jurnalis) menyebut situasi Pilpres AS 2020 ini mirip dengan yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019.

Baca Juga: Nasdem-Golkar Diduga Terlibat Permainan Izin Impor. MAKI: Tak Berharap Banyak KPK Bisa Mengusutnya

Gambaran soal Pilpres AS ini, mulanya disampaikan oleh Kepala Biro Washington untuk ABC Australia, David Lipson. Dia menyebut, nuansa pilpres AS mirip seperti situasi politik di Indonesia.

"Merasa seperti politik Indonesia sekarang ," tulis David Lipson yang dikutip RRI, Kamis (5/11/2020).

Tak lama kemudian cuitan Lipson dibalas oleh Ross Tapsell. Tapsell menyebut, situasi politik tersebut belum mirip, jika Trump diangkat sebagai Menteri Pertahanan.

"Benar. Tapi itu bukan politik Indonesia yang sebenarnya kecuali Trump akhirnya menjadi Menteri Pertahanan Biden," cuit Tapsell.

Baca Juga: Joe Biden Masih Unggul, Donald Trump: Ada Penipuan di Pilpres AS 2020

Tapsell yang merupakan pengajar senior di College of Asia and the Pacific, The Australian National University.

Ia terlibat dalam Indonesia Project di ANU, dan situs berita/analisis New Mandala.

Selain itu pihak lain yang membandingkan kedua pilpres ini ialah Aaron Connelly.

Connelly merupakan Direktur Proyek Asia Tenggara lembaga thinktank asal Australia, Lowy Institute.

"Tapi Biden tidak akan menyentuh rekor suara terbanyak dalam pemilihan presiden sedunia, yang diraih oleh Presiden Jokowi di Indonesia tahun lalu: 85.607.362," kata Connelly dalam unggahannya.

Baca Juga: Update Kasus Corona 5 November 2020 di Indonesia, Total 425.796 Terkonfirmasi

Kemiripan juga ada pada tindakan yang dilakukan oleh Donald Trump dan Prabowo Subianto.

Pada tahun 2019, Prabowo Subianto yang kalah dalam pemilu mengaku akan membawa isu tersebut ke ranah Mahkamah Konstitusi.

Trump pun saat ini menyatakan hal yang sama bahwa ia akan pergi ke Mahkamah Agung untuk menghentikan penghitungan surat suara via pos yang masih belum selesai. Ia juga menuduh, terdapa penipuan dan kecurangan pada penghitungan suara disejumlah negara bagian.

"Ini penipuan terhadap publik Amerika. Ini memalukan negara kita," klaim Trump dalam cuitan Twitternya.***

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah