Proyek Saluran di Gang Sanubari Diduga Dikerjakan Asal-asalan, Warga Protes Pintu Dirusak : Turap Tak Kuat

12 November 2023, 13:39 WIB
Saluran turap beton di Jalan Parit Tengah, Gang Sanubari 3, Kelurahan Sungai Beliun, Pontianak Barat yang diduga dikerjakan asal-asalan /Dody Luber/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Proyek saluran turap beton di Jalan Parit Tengah, Gang Sanubari 3, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat dikeluhkan warga setempat, karena diduga dikerjakan secara asal-asalan.

Berdasarkan investigasi tim liputan, ditemukan turap beton yang digunakan untuk pengerjaan proyek tersebut diduga telah dipotong menjadi 3 bagian.

Pemasangan turap beton juga dilakukan dengan asal-asalan, karena ketika ditancapkan ke tanah, turap beton yang terpasang tidak kokoh ketika didorong warga.

Baca Juga: Komunitas Kayong Peduli Palestina Galang Dana Untuk Palestina

"Turap beton ini sudah dipotong-potong menjadi tiga bagian. Itu turapnya ukuran 1,5 meter, dan hanya ditempel begitu saja di permukaan tanah, karena turapnya tidak dimasukan sampai ke dalam tanah," ujar Nasuki, warga setempat yang sudah berpengalaman puluhan tahun sebagai tukang bangunan pada Rabu 8 November 2023.

Menurutnya, pengecoran balok pada proyek turap ini tidak menggunakan besi, sehingga diyakininya pondasi turap ini tidak akan bertahan lama.

"Dibagian balok atas turap beton juga tidak disambung dengan besi, dan hanya sebatas di semen," ujar dia.

Saat memulai pemasangan turap tidak ada pemberitahuan ataupun sosialisasi ke warga setempat. Nasuki mengatakan, bahkan ketika ia menanyakan ke Ketua RT. Pak RT pun tidak diberitahu.

Baca Juga: WAZIB : Indonesia Tetap Dukung Palestina Raih Kemerdekaan

"Tiba-tiba langsung ada pekerjaan pemasangan turap dibelakang rumah. Saya kagetlah, ini bekerja diam-diam. Sepengetahuan Saya, yang namanya proyek itu untuk masyarakat, karena yang merasakannya masyarakat langsung. Namun, kalau proyeknya dikerjakan asal-asalan yang merasakannya juga masyarakat sini," ujar dia.

Nasuki, warga setempat saat mencoba mengecek kekuatan turap beton untuk saluran yang dibangun tepat dibelakang rumahnya Warta Pontianak

Selain itu, pekerja di proyek ini juga dianggapnya tidak tahu sopan santun. Karena, kata dia, pekerja ini tanpa permisi main tidur di pintu yang akan dipasang dibelakang rumahnya yang sedang dibangun.

"Main tidur saja, sehingga sampai jebol pintu yang baru dibeli. Padahal, pintu itu akan dipasang ke rumah Saya yang sedang dibangun, tapi tak bisa dipakai dan itu merugikan Saya," jelas dia.

Nasuki pun berharap agar pemasangan turap tersebut dapat diperbaiki dan dikerjakan tidak asal-asalan. Disamping itu, ia pun meminta ganti rugi pintu miliknya yang telah dirusak oleh pekerja.

Baca Juga: Tanggapi Isu Intimidasi Ketua BEM UI, Yakobus: Sudah Seharusnya Mahasiswa Mengontrol Kebijakan

Disisi lain, Kabid Kawasan dan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Pontianak, Andi Yulian Sumawinata hanya meneruskan pesan singkat yang diduga berasal dari pelaksana proyek ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp.

"Pergantian papan yang pecah di Gang Sanubari Pak," tulis pesan singkatnya pada Jumat 10 November 2023.

Ia juga mengirimkan video berdurasi 27 detik yang menayangkan sejumlah pekerja tampak sedang memperbaiki proyek saluran turap beton tersebut.

Kemudian, tim liputan pun mencoba meminta keterangan kembali kepada Nasuki, guna mengetahui apakah benar proyek saluran turap beton tersebut sudah diperbaiki.

"Betul tadi ada pekerja yang datang ke sini dan juga ada orang dinas. Sepertinya sudah selesai pekerjaan ngecor-ngecor balok atasnya, tadi diberi besi. Tapi, ukuran besinya itu kelihatannya 4x4," ujar dia.

Baca Juga: Pengakuan Melki Sedek Huang Diintimidasi Aparat, Kodam XII Tanjungpura Bantah Ada Anggotanya Terlibat

Sesuai dengan pengalaman dahulu, ketika mengerjakan pemasangan turap. Ia mengatakan, pemasangan besi dibagian turap atas jika lebarnya 30 CM, besinya harus 25 MM, supaya tidak patah.

"Kalau ukuran lebarnya 20 CM berarti besinya harus 15 MM, berarti pembesiannya dibikin 6x15," ujar Nasuki.

Ia menambahkan, untuk penancapan turap minimal harus 30 atau 40 CM ke dalam tanah, sehingga tanah harus digali agak dalam. Namun, dipengerjaan proyek ini hanya main tempel saja.

"Ini kan Saya lihat turapnya dipasang asal tempel saja. Tidak dalam, karena tanah tidak digali sampai ke dalam," pungkasnya.

Sekedar informasi, proyek saluran turap beton ini merupakan kegiatan penyedian prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan untuk menunjang fungsi hunian pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pontianak.

Dimana, pekerjaan bersumber dari belanja modal saluran pembuangan pasang surut dengan nilai kontrak anggaran sebesar Rp175.834.469,76, yang dilaksanakan oleh CV. Sinergi Daya Khatulistiwa selama 60 hari kalender.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Tags

Terkini

Terpopuler