Beberapa Kecamatan di Sambas Terendam Banjir

- 5 Desember 2020, 17:25 WIB
Banjir yang menggenangi jalan di Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas
Banjir yang menggenangi jalan di Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas /Indra Nova/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Curah hujan tinggi disertai air pasang sungai menyebabkan beberapa wilayah di Kabupaten Sambas terendam banjir. Seperti di Kecamatan Selakau, Kecamatan Pemangkat dan Kecamatan Tebas yang menjadi lokasi langganan banjir rob beberapa hari terakhir.

Berdasarkan informasi, hujan deras Sabtu, 05 Desember 2020 menyebabkan beberapa jalan di Kecamatan Selakau dan Kecamatan Tebas terendam air dengan ketinggian sekitar 50 hingga 80 cm.

Kepala Badan Pelaksana BPBD Sambas, Yudi mengaku sudah melakukan monitoring terhadap daerah yang rawan banjir.

Baca Juga: Inalillahi..5 Warga Deli Serdang Meninggal Dunia Akibat Banjir

“Belum lama ini kami sudah cek langsung bersama Pjs Bupati Sambas, dan Forkopimcam ke daerah rawan banjir," kata Yudi saat ditemui wartawan, Sabtu 05 Desember 2020.

Dia menjelaskan banjir yang terjadi lebih disebabkan intensitas hujan yang tinggi. Dan itu dibarengi dengan air pasang yang cukup tinggi, sehingga air yang melimpah itu menggenangi sejumlah ruas jalan dan sejumlah rumah warga.

Disampaikan Yudi, saat ini air pasang sedang berada di puncak atau sedang tinggi-tingginya. Kondisi ini biasanya akan berlangsung hingga tiga atau empat hari ke depan.

Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Tepian Sungai Kapuas Waspada Banjir Rob

“Ditambah lagi, saat banjir di Pemangkat, saluran pembuangan air yang ada di paggong Gunung Gajah itu tersumbat. Sehingga air yang ada meluber. Sementara saluran pembuangan air di sekitar tak lancar membuang air, dan terjadilah banjir,” katanya.

Kondisi tersebut, cepat kembali normal seperti sedia kala setelah masyarakat berinisiatif membersihkan kayu yang menyumbat saluran pembuangan di paggong, serta parit yang ada di sekitar.

“Pada pagi hari, kami sudah mendapatkan laporan kondisinya sudah normal. Memang ada satu rumah warga yang rusak di bagian belakang terkena terjangan air yang cukup  deras dari Gunung Gajah,” katanya.

Baca Juga: Waspada Banjir Rob, Sejumlah Jalan di Pontianak Tergenang Air

Selain Pemangkat, banjir juga terjadi di Desa Serindang Kecamatan Tebas. Menurut Yudi, sesuai dengan laporan pihak kecamatan, air yang tinggi disebabkan intensitas hujan cukup tinggi ditambah lagi air kiriman dari Hulu Sungai yang berada di Bengkayang.

“Kami terus bangun komunikasi dengan pihak desa dan kecamatan, berkaitan dengan kondisi banjir di Desa Serindang. Dan sesuai hasil laporan, air belum sempat masuk ke rumah sehingga masyarakat belum ada yang mengungsi,” tuturnya.

Untuk itu, Yudi berharap di situasi sekarang ini, masyarakat terutama yang bermukim di tepian aliran sungai, untuk meningkatkan kewaspadaan. Mengingat, laporan prakiraan BMKG, hujan lebat disertai angin puting beliung maupun tanah longsor akibat dampak siklus Lanina bisa terjadi.

Baca Juga: Banjir Sebabkan Akses Jalan Selakau Timur Putus

“Kami mengimbau ke masyarakat, berdasarkan BMKG adanya siklus Lanina, yang ini berpotensi bencana seperti banjir, puting beliung dan tanah longsor, sehingga masyarakat  harus meningkatkan kewaspadaan,” katanya.

Terlebih, yang bermukim di tepian aliran sungai, sangat perlu mempersiapkan diri, diantaranya menyimpan dokumen-dokumen pribadi yang penting di tempat yang aman. Perhatikan kelistrikan di rumah masing-masing, dan terpenting juga, lakukan kegiatan gotong royong membersihkan saluran pembuangan air.

Baca Juga: Sebanyak 2.758 Kepala Keluarga di Kecamatan Sungai Ambawang Terdampak Banjir

“Perhatikan saluran pembuangan air atau selokan di lingkungan masing-masing. Berdasarkan pengalaman yang terjadi di Pemangkat ini harus menjadi perhatian, sudah saatnya memang saluran air dibersihkan, terutama di akhir tahun air pasang tinggi dibarengi curah hujan tinggi. Jika saluran air bersih maka genangan air bisa diminimalisir,” tutupnya. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x