Kemungkinan Tertular Virus Covid-19 Pasti ada Walau sudah Divaksin

- 25 Januari 2021, 13:10 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson membeberkan alasan penumpang asal Kayong Utara di Swab PCR
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson membeberkan alasan penumpang asal Kayong Utara di Swab PCR /Yapi Ramadhan/Warta Pontianak
 
 
WARTA PONTIANAK - Meskipun sudah divaksin Sinovac ternyata masih ada masyarakat yang masih tertular virus Covid-19. Hal tersebut pun menuai pernyataan masyarakat di Indonesia.
 
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menuturkan, berdasarkan penelitian di Jawa Barat, efikasi Vaksin Sinovac sendiri hanya mencapai 65,3 persen.
 
 
“Ini sebenarnya kita melihat penelitian di Jawa Barat bahwa memang efikasi dari vaksin Sinovac ini sebesar 65,3 persen. Maksudnya adalah apabila seseorang sudah divaksin Sinovac ini maka vaksin Sinovac ini akan mampu menurunkan kemungkinan untuk terinfeksi virus corona sebesar 65,3 persen,” jelasnya saat ditemui awak media di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Senin, 25 Januari 2021.
 
Harisson menerangkan, orang-orang yang sudah dilakukan vaksinasi Covid-19 masih bisa tertular virus Corono apabila tidak menerapkan protokol kesehatan.
 
“Jadi kemungkinan tertular itu tetap ada sekitar 34 persen. Untuk itulah sebenarnya apabila orang yang sudah divaksin tidak meniadakan protokol kesehatan,” bebernya.
 
 
Dirinya meminta agar masyarakat yang sudah dilakukan vaksinasi Covid-19 untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Harisson menyampaikan penyuntikan vaksin jenis Sinovac ke tubuh seseorang tidak melindungi 100% orang tersebut terhindari dari virus Covid-19.
 
“Orang yang sudah divaksin Covid-19 ini harus tetap melaksanakan protokol kesehatan karena vaksin ini tidak 100% melindungi kita untuk tertular Covid-19. Akan tetapi, vaksin ini mampu menurunkan risiko untuk tertular sebesar 65,3 persen,” ungkapnya.
 
Namun, dia melanjutkan, jika masyarakat yang sudah divaksinasi Covid-19 tetapi ia tetap tertular maka secara klinis tidak menjadikan tubuhnya mengidap penyakit yang berat.
 
“Jadi berdasarkan penelitian juga rang yang sudah divaksin Sinovac ini secara klinis dia dapat tertular virus Covid-19. Tetapi gambaran klinisnya tidak menjadi berat. Jadi kalau dia tidak divaksin lalu tertular dia bisa saja menderita penyakit sedang sampai berat bahkan sampai di rumah sakit. Namun menurut penelitian, seseorang yang sudah divaksin disamping menurunkan risiko untuk tertular Covid-19 tetapi bila dia tertular dia gejala klinisnya tidak akan seberat kalau dia tidak dilakukan vaksinasi Covid-19," pungkasnya.***

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x