Balita di Mempawah Tersiram Bubur Saring Panas dan Tak Dilayani Dokter, Norhartoyo: Saya Lagi Mandi!

- 2 Februari 2021, 17:41 WIB
Sri Yanti bersama anaknya yang tersiram kole panas di Mempawah
Sri Yanti bersama anaknya yang tersiram kole panas di Mempawah /Hamzah/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Kekecewaan Sri Yanti dan Joni, warga RT 01/RW 01, Pematang Sukun, Kecamatan Mempawah Hilir terhadap pelayanan dokter praktik di Kelurahan Pasir Wan Salim Kuala Mempawah masih terasa. Ini karena Anaknya yang berusia 1 tahun 6 bulan mengalami luka bakar setelah wajah dan tubuhnya tersiram bubur saring (kole-kole) yang masih panas.

Kepada wartawan dikediamannya, Sri Yanti dan Joni menceritakan kronologis kejadian. Menurut mereka, peristiwa bermula ketika dia memasak makanan kole-kole beras pada Sabtu 23 Januari 2021, pukul 22.00 WIB di rumahnya. 

Setelah matang, makanan itu diseduh ke dalam gelas dan disimpan di meja dekat kompor. Lantas anaknya yang masih berusia 1,6 tahun masuk ke dapur dan meraih gelas tersebut. Akibatnya, balita laki-laki itu tertimpa tumpahan bubur saring yang masih panas itu.

Baca Juga: Warga Mempawah Kembali Heboh Penampakan Ikan Paus Raksasa di Pantai Kijing

Pasangan suami istri (Pasutri) ini bergegas membawa anaknya ke rumah dokter praktik Norhartoyo, di Pasar Kuala Mempawah, Kelurahan Pasir Wan Salim sekitar pukul 22.20 WIB.

“Kami gedor-gedor, tapi tidak ada yang membukakan pintu,” cerita Sri Yanti.

Sri Yanti mengatakan, beberapa warga ikut membantu menggedor pintu rumah dokter praktik. Tetap saja tidak ada tanda-tanda dokter tersebut akan membukakan pintu. Karena terlalu lama, dan melihat kondisi anak semakin kesakitan diapun membawa anaknya ke IGD Rumah Sakit Rubini Mempawah. 

Baca Juga: Heboh!!! Seekor Ikan Paus Sepanjang 4 Meter Terdampar di Pantai Kijing Mempawah

“Saya kecewa, karena dokter tidak membukakan pintu untuk memberikan penanganan pertama terhadap anak kami, di mana rasa kemanusiaanya. Kita panik karena si anak juga kesakitan,” ucapnya.

Saat dikonfirmasi, Senin 1 Februari 2021 kemarin, Dokter Norhartoyo mengaku awalnya tidak mengetahui ada pasien luka bakar datang kerumahnya. Bahkan, dirinya tidak mendengar ada orang yang mengetuk-ngetuk pintu rumahnya. Sebab, saat itu dirinya sedang mandi dan makan malam.

Baca Juga: Milad Ketujuh, Majelis Sholawat Thibbil Quluub Santuni Anak Yatim Piatu

“Setelah tutup praktik, saya mandi dan makan malam. Jadi saya tidak mendengar ada orang mengetuk pintu,” tegas dia.

Selang beberapa waktu, barulah dia menyadari ada warga yang mengetuk pintu rumahnya dengan sangat keras. Dia pun terkejut dan keluar dari dalam rumah.

“Ada suara gedoran sangat keras. Lalu, saya ke luar rumah. Tetapi pasien sudah pergi. Hanya ada warga sekitar yang memberitahu ke saya kalau ada pasien mengetuk-ngetuk pintu,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Pelaku Curanmor dan Seorang Penadah Barang Curian di Sungai Pinyuh Diringkus Polisi

Lebih lanjut dokter Norhartoyo yang juga menjabat sebagai Kepala Puskesmas Sungai Bakau Kecil mengatakan, memang sudah menjadi kebiasaanya tidak melayani pasien yang datang saat tempat praktiknya sudah tutup.

“Saya juga sering digedor pasien yang mau berobat, tapi saya tidak bukakan karena saya bekerja dari pagi hingga malam. Kita kan juga capek bekerja, biasanya sudah keesokan harinya pasien yang gedor mau berobat barulah saya mengetahui ada pasien yang datang setelah saya tutup,"tambahnya.

Baca Juga: Memanas! Sejumlah Anggota DPRD Mempawah Segel Ruang Rapat dan Pimpinan Dewan

Terkait masalah ada pasien yang mengalami luka bakar, Norhartoyo mengatakan, semestinya pasien langsung dibawa ke IGD Rumah Sakit Rubini Mempawah. Mengingat, pasien mengalami luka bakar dan perlu penanganan yang lebih intensif dari tim medis dengan peralatan yang lebih lengkap.***

 

 

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x