[BREAKING NEWS] Ketahuan Ambil Minyak Goreng, 6 Santri di Sungai Kunyit Dipukuli Hingga Babak Belur

- 5 Mei 2024, 22:35 WIB
Ilustrasi tindak kekerasan
Ilustrasi tindak kekerasan /Pixabay/Rebeccadevitt0

WARTA PONTIANAK – Zulkifli, seorang warga Desa Sungai Purun Kecil, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, menyesalkan tindakan yang diduga dilakukan anak pimpinan pondok pesantren DA Sungai Kunyit, yang diduga telah melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya dan bersama lima santri lainya.

Kepada awak media, Zulkifli menceritakan Ikhwal kejadian dugaan tindakan kekerasan yang telah menimpa anaknya, pada Minggu 5 Mei 2024.

“Awalnya anak saya bersama rekan rekannya mengambil ikan di parit dekat Pondok Pesantren dengan menggunakan jarring. Setelah dapat ikan di parit, anak anak pun merasa lapar dan berinisiatif untuk menggoreng ikan tangkapanya. Mereka pun berencana mengambil sedikit minyak di kantin Pondok Pesantren, namun aksi mereka pun ketahuan,” ungkap Zulkifli.

Akibat dari kejadian tersebut, ke enam santri ini pun dipaksa untuk mengakui kejadian kejadian yang sebelumnya pernah terjadi, seperti kehilangan mi instans, kopi, dan lain lain.

Namun sangat disayangkan, keenam santri ini dipaksa mengaku dengan tindakan kekerasan, dipukul di bagian kepala, di bagian wajah dan sampai kepala dibenturkan ke dinding, setelah itu rambut keenam santri pun dicukur hingga botak.

“Akibat dari peristiwa tersebut, anak saya dan teman temanya mengalami luka memar dan lebam di bagian kepala,” tuturnya.

"Sebagai orang tua tentu saja tidak terima atas peristiwa yang dialami anak anaknya," tambah Zulkifli.

Baca Juga: Lindungi Kekerasan Anak dan Bullying, Dinsos P3AKB Lakukan Hal Ini

Dengan kejadian ini, Zulkifli terpaksa menarik keluar anaknya, dan sampai saat ini sudah ada tiga orang tua yang mengeluarkan anaknya dari pondok pesantren tersebut.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah