“Dari total 40 ha lahan pertanian, hasil produksinya kurang lebih 120 ton. Artinya setiap ha menghasilkan 3,9 ton padi. Dengan hasil ini maka ketahanan pangan dimasa pandemi bisa terpenuhi. Karena, selain petani padi juga ada petani Holtikultura dan lainnya,” tutur Marlito.
Baca Juga: Warga Minta Kepolisian Tertibkan Perjudian Sabung Ayam di Sungai Selamat Wajok Hulu
Kades mengungkapkan, hama masih menjadi momok bagi petani di desanya. Sebab, hama keong mas kerap muncul disaat musim tanam sehingga akan merusak tanaman padi. Akibatnya, hasil panen tidak maksimal.
“Kedepan, kita berharap ada formulasi untuk membasmi hama di lahan pertanian di Desa Parit Banjar. Kita juga berharap Pemerintah Kabupaten Mempawah dapat memenuhi kebutuhan petani di Desa Parit Banjar. Misalnya membangun fasilitas dan infrastruktur pertanian, peralatan pertanian, pupuk, obat-obatan dan lainnya," katanya.
Lebih lanjut dalam kesempatan itu, Marlito berkesempatan mengadukan nasib para petani di Desa Parit Banjar kepada orang nomor dua di Kabupaten Mempawah tersebut.
Baca Juga: Tiga Remaja Kaget Temukan Mayat di Jalan Nelayan Jongkat
Marlito mengatakan, selama ini petani membutuhkan bantuan alat-alat pertanian, racun rumput dan pupuk guna meningkatkan hasil panen.
"Kami bersyukur Wakil Bupati bisa hadir di Desa hari ini. Dengan demikian kami di desa bisa menyampaikan langsung apa yang menjadi keluhan petani," jelasnya.
Saat ini petani berharap bantuan alat-alat pertanian, racun rumput dan pupuk untuk meningkatkan hasil panen dan meringankan beban petani.
Selama ini kata Marlito, petani di Parit Banjar masih sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah. Kemudian dia ingin semua program pemerintah dapat disondingkan dengan petani di desanya, salah satunya adalah program kartu tani.