Kontroversi Jembatan Gantung Dibangun Terlalu Rendah, Masyarakat 4 Desa Protes : Hambat Aktifitas Ekonomi

- 27 Juli 2023, 15:03 WIB
Jembatan gantung yang dibangun terlalu rendah di Kecamatan Kuala Mandor B
Jembatan gantung yang dibangun terlalu rendah di Kecamatan Kuala Mandor B /Dokumen /Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Pembangunan jembatan gantung di Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya menuai kontroversi.

Pasalnya, pembangunan yang seharusnya bermanfaat bagi masyarakat tersebut, ternyata merugikan bagi masyarakat empat desa di Kecamatan Kuala Mandor B.

Sehingga, masyarakat di empat desa melakukan protes terhadap pembangunan jembatan gantung yang dianggap mereka terlalu rendah, dan dapat mengganggu arus lalu lintas sungai.

Baca Juga: Peringati 17 Agustus, Warga Sanggau Diimbau Pasang Bendera Merah Putih Selama Sebulan

"Kami melakukan aksi protes bukan karena anti pembangunan atau mencoba menghambat pembangunan. Namun, jembatan yang dibangun ini justru menghambat aktifitas ekonomi masyarakat di sini," ujar perwakilan masyarakat Sahidin belum lama ini.

Adapun, masyarakat yang melakukan aksi protes berasal dari Desa Padi Jaya, Desa Kubu Padi, Desa Retok dan Desa Sungai Enau.

Ia mengatakan, jembatan gantung yang dibangun terlalu rendah di atas sungai yang membentang di Desa Retok menghambat aktifitas perekonomian masyarakat. Karena sungai tersebut merupakan akses perekonomian masyarakat di empat desa untuk membawa hasil kebun maupun pertanian seperti karet dan sawit.

Baca Juga: Wujud Komitmen Tangani ODGJ di Sanggau, Yohanes Ontot Launching Pandawa Lima

"Pembangunan jembatan gantung yang terlalu rendah menghambat lalu lintas kendaraan air yang membawa hasil kebun dan pertanian masyarakat. Kalau tidak menghambat, masyarakat tidak akan protes," ujar dia.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x