Network
WARTA PONTIANAK - Beredar kabar adanya indikasi kecurangan terhadap hasil perhitungan pemungutan suara oleh salah seorang caleg dan parpol di Kecamatan Sungai Pinyuh membuat tensi perebutan kursi di DPRD Kabupaten Mempawah untuk wilayah pemungutan suara dapil Mempawah 4 Kecamatan Anjongan dan Sungai Pinyuh mendapat pengawasan ketat dari masing masing saksi partai politik.
Sehingga dalam proses perhitungan Pleno Kecamatan yang dilaksanakan PPK Kecamatan di gedung serba guna Sungai Pinyuh berlangsung tegang dan alot.s
Berawal dari TPS 6 Kecamatan Sungai Pinyuh perbedaan C hasil dan C1 salinan yang dipegang para saksi pada suara parpol Golkar terdapat perbedaan yang cukup signifikan hingga sepuluh suara dari temuan tersebut seluruh saksi partai yang hadir memprotes untuk dilakukan pengecekan namun saksi dari partai Golkar menolak untuk dilakukan pengecekan pada kotak suara.
Lantaran Saksi Golkar berpendapat bahwa yang dipakai didalam perhitungan keakuratan lebih layak pada kertas C hasil yang dijadikan acuan.
Didalam perdebatan tersebut, Ramdani saksi partai Golkar, mengatakan bahwa C hasil adalah acuan yang sangat akurat dibandingkan dengan C 1 salinan yang saksi partai miliki.
Karena itu dirinya bersih tegas untuk tidak menuruti kemauan para saksi PPK dan Panwascam yang telah sepakat untuk melakukan perhitungan ulang terkait adanya perbedaan jumlah pada hasil perhitungan.
Baca Juga: Proses Rekapitulasi di Teluk Keramat Terus Dilaksanakan, Kendati Ada Instruksi Dihentikan Sementara
"Jika dilakukan buka kotak suara dan perhitungan ulang, tentunya partai Golkar akan dirugikan, bisa saja pada saat perhitungan ulang kertas suara tersobek bahkan terkena tusukan dan sebagainya membuat kertas suara menjadi rusak dan dianggap tidak sah tentunya suara partai golkar akan berkurang," tegasnya.
Karena itu dirinya menolak agar kotak suara tidak dibuka dan dilakukan perhitungan2 ulang.
