Kolaborasi Gemawan Inisiasi Sigap, Love Mangrove dan Konservasi Borneo Mangrove Action 2024

- 10 Maret 2024, 16:12 WIB
Aksi Jaga Pesisir (Sigap) Love Mangrove di Sungai Bakau Kecil Mempawah
Aksi Jaga Pesisir (Sigap) Love Mangrove di Sungai Bakau Kecil Mempawah /HMS/

WARTA PONTIANAK – Gemawan berkolaborasi dengan berbagai pihak kembali memulai Aksi Jaga Pesisir (Sigap) Love Mangrove. Hal ini merupakan bagian dari upaya menyokong Konservasi Borneo Mangrove Action 2024.

Inisiatif yang diluncurkan di Desa Sungai Bakau Kecil, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat ini, menandai langkah awal dalam menjaga ekosistem mangrove, bagi keseimbangan lingkungan di pulau Borneo.

Aksi ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat yang secara bersama-sama dengan Gemawan dan para kolaborator lainnya, melakukan penanaman ratusan bibit mangrove dengan metodologi selongsong yang terbuat dari bambu di sepanjang pesisir Desa Sungai Bakau Kecil.

Selain penanaman, kegiatan ini juga mencakup edukasi tentang pentingnya pelestarian mangrove, serta upaya membangun kesadaran lingkungan di kalangan anak muda dan komunitas lokal.

Aksi Sigap Love Mangrove ini adalah wujud nyata kolaborasi Gemawan dengan mitra kerjasama dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove di Borneo.

"Kami berharap melalui inisiatif ini, masyarakat dapat semakin peduli dan terlibat aktif dalam menjaga keberlangsungan mangrove yang merupakan habitat penting bagi berbagai spesies fauna dan flora serta memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim," ujar Koordinator Program Gemawan, Lani Ardiansyah,

Metode ini merupakan pengembangan dari kegiatan sebelumnya.

"Dimana inovasi dengan menggunakan media tanam berupa selongsong bambu dianggap berhasil, sehingga aksi kali ini merupakan perluasan dari penanaman yang sudah dilakukan sebelumnya," jelas pria yang akrab disapa Ucup ini.

Dewan Pendiri Gemawan, Hermawansyah mengungkapkan, kegiatan penanaman mangrove di pesisir Sungai Bakau Kecil ini dipilih karena desa ini menarik, juga menjadi pelopor untuk pengembangan metode berbasis kearifan tradisional untuk dikenalkan dengan penggunaan selongsong bambu.

Baca Juga: Dampak Eksistensi Mangrove Bagi Kehidupan, Sediakan Habitat Bagi Berbagai Makhluk Hidup

"Ini adalah cara yang dipakai oleh masyarakat selama bertahun-tahun dan terbukti ini alternatif yang sangat baik serta efisien," kata Wawan sapaan akrab Hermawansyah.

Wawan menyebut, Aksi ini menjadi contoh nyata kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga nirlaba, dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.

"Gemawan bersama mitra kerjasama lainnya berkomitmen untuk terus mendukung dan menggerakkan lebih banyak lagi inisiatif konservasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat demi menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove di wilayah Borneo," tutur pria kelahiran Sungai Bakau Kecil tersebut.

Sementara PLT Kades Sungai Bakau Kecil, Saniman mengucapkan terima kasih kepada Gemawan, Kodim 1201 Mempawah, Polres Mempawah, Danposal Mempawah, BRGM, Komunitas Lingkungan Hidup, Mahasiswa Pecinta Alam, dan seluruh masyarakat Sungai Bakau Kecil.

“Dengan adanya penanaman mangrove ini, semoga bermanfaat bagi masyarakat desa kami, karena adanya mangrove ini untuk pencegahan abrasi pantai dan untuk kedepannya supaya mangrove berkelanjutan untuk penanamannya,” kata Saniman.

Baca Juga: Pecinta Mangrove Kalilaek Ajak Jaga dan Lestarikan Hutan Mangrove

Hutan mangrove ini sangat penting, sebab mangrove berfungsi untuk menahan ombak dari pantai mengingat jika tidak ada mangrove daratan akan semakin berkurang.

“Kedepannya kita mengajak seluruh masyarakat lokal khususnya penduduk terutama masyarakat desa sungai bakau kecil dan tentu kami menyambut baik apabila ada masyarakat dari luar untuk terlibat dalam menjaga kawasan pesisir," tutur Saniman. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x