Ini 6 Strategi BRGM Untuk Percepatan Rehabilitasi Mangrove

- 4 Februari 2021, 18:50 WIB
Tanaman Mangrove hasil pengelolaan KKP
Tanaman Mangrove hasil pengelolaan KKP /Arahkata /

WARTA PONTIANAK – Lewat penugasan Presiden Joko Widodo, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menyebutkan ada enam strategi yang akan dilakukan sebagai upaya percepatan rehabilitasi mangrove.

Kepala BRGM, Hartono menyampaikan, enam strategi BRGM untuk percepatan rehabilitasi mangrove tersebut yakni koordinasi dan sinkronisasi data antara Kementerian/Lembaga, perencanaan makro dan detil rehabilitasi mangrove dan edukasi dan sosialisasi gerakan cinta mangrove.

"Juga akan dibentuk Desa Peduli Mangrove sebagai ujung tombak rehabilitasi mangrove berkelanjutan," katanya pada acara Thought Leadership Forum yang digelar Yayasan Konservasi Alam Nusantara, dilansir dari Antara, Kamis 4 Februari 2021.

Baca Juga: Sandiaga Uno: Ekowisata Mangrove Diminati Milenial

Selain itu, sinergi pelaksanaan rehabilitasi mangrove dengan Kementerian terkait dan Lembaga Swadaya Masyarakat serta pembuatan instrumen untuk rehabilitasi mangrove yang terukur dan kontinyu.

"Restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di beberapa tempat juga saling berkaitan. Ini karena sifat ekosistem ini yang terhubung. Karena itu kami akan memaksimalkan upaya untuk melaksanakan kegiatan yang sinergis pada kedua ekosistem," ujar Hartono.

Selain itu kolaborasi semua pihak untuk mendukung upaya ini, lanjutnya, berbagai kerjasama dan kemitraan telah dilakukan dengan pemerintah daerah, sektor swasta, LSM, perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan.

Baca Juga: Resmikan Homestay di Kawasan Mangrove seluas 15 Hektare, Ini Pesan Budi Arie

BRGM, yang sebelumnya bernama BRG selama 2016-2020 sudah memfasilitasi restorasi gambut melalui berbagai kegiatan. Ribuan Infrastruktur Pembasahan Gambut seperti sekat kanal, sumur bor dan penimbunan kanal dibangun untuk mendukung pembasahan lahan gambut seluas 835.288 hektare, yang ada di kawasan konservasi, lahan masyarakat serta areal hutan tidak berizin.

Lalu, memberikan asistensi teknis kepada 186 perusahaan perkebunan dengan luas wilayah yang masuk taget restorasi 538.439 hektare (96,89 persen dari target).

Kegiatan restorasi gambut yang dilakukan BRGM menyasar kehidupan masyakat di pedesaan gambut. Pendampingan pada 640 Desa Mandiri Peduli Gambut menjadi strategi untuk mewujudkan ini.

Baca Juga: Hampir 5 Miliar Dikucurkan Untuk Pelestarian Mangrove di Singkawang

“Kegiatan restorasi gambut terintegrasi dengan pembangunan pedesaan dan sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Ini akan kami lanjutkan di BRGM, dan menjadi tugas yang secara khusus diberikan pada lembaga kami”, tambah Hartono.

Kegiatan revitalisasi ekonomi masyarakat pada lima tahun sebelumnya telah menyertai upaya penyelamatan gambut. Sekitar 2.295 kelompok masyarakat (Pokmas) dengan sekitar 118.576 orang terlibat dalam kegiatan padat karya di lahangambut.

Dalam tugas barunya ini, BRGM bekerja di 13 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x