Borneo Mangrove Action Kolaborasi Jurusan Kelautan FMIPA Untan dan Gemawan di Mempawah

- 27 Mei 2024, 19:28 WIB
aksi penanaman mangrove di Desa Sungai Bakau Kecil, Mempawah
aksi penanaman mangrove di Desa Sungai Bakau Kecil, Mempawah /HMS/

WARTA PONTIANAK – Ekosistem mangrove memiliki manfaat besar dalam mitigasi dampak perubahan iklim.

Memiliki daya simpan karbon lebih tinggi dari hutan dan gambut, ekosistem pesisir ini juga habitat yang menyediakan ruang hidup bagi berbagai spesies.

“Melalui Borneo Mangrove Action, sejak 2022 silam, Gemawan mengajak generasi muda menjaga khazanah ekosistem mangrove Kalbar,” ucap pegiat Gemawan, Lani Ardiansyah, saat melakukan aksi penanaman mangrove di Desa Sungai Bakau Kecil, Mempawah.

Ucup panggilannya, menyebutkan jika degradasi ekosistem mangrove di pesisir Kalbar terus terjadi, hal ini dapat membahayakan warga.

“Khususnya warga di pesisir Kalbar, seperti kelompok nelayan, sangat rentan kehilangan sumber penghidupannya bila ekosistem mangrove terdegradasi tidak di rehabilitasi,” ujarnya.

“Karena itulah, Gemawan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, terutama Generasi Z Kalbar, untuk melakukan aksi-aksi berkelanjutan seperti ini,” tambah Ucup.

Aksi yang dilakukan pada Minggu 26 Mei 2024 ini, Gemawan berkolaborasi dengan mahasiswa Jurusan Kelautan FMIPA Untan, Pemerintah Desa, serta komunitas lokal.

“Kami masih menggunakan metode selongsong bambu. Memang agak lama, karena selongsong bambu ini sekaligus menjadi tempat persemaian propagul. Dengan demikian, mangrove terlindungi dari sapuan ombak,” paparnya lebih lanjut.

Baca Juga: Kolaborasi Gemawan Inisiasi Sigap, Love Mangrove dan Konservasi Borneo Mangrove Action 2024

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah