Mahasiswa Kayong Utara : Jadi Gubernur Jangan Antikritik

- 12 November 2020, 14:00 WIB
Mahasiswa berorasi di depan Pendopo Gubernur Kalbar
Mahasiswa berorasi di depan Pendopo Gubernur Kalbar /Margius/WARTA PONTIANAK

WARTA PONTIANAK - Rahman salah satu mahasiswa Kayong Utara yang saat ini masih menjalani  pendidikan di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, menyayangkan sikap arogan Gubenur Kalbar Sutarmidji, yang melaporkan salah seorang peserta aksi pendemo di kantor Gubenur Kalbar pada Kamis 12 November 2020.

Tuntutan mahasiswa yang menilai tidak konsistennya Gubenur terhadap Omnibus Law memang hal yang wajar di ekspresiakan dalam aksi demo. Hal tersebut berdampak mosi tidak percaya masyarakat dan mahasiswa terhadap konsisten Gubernur Kalbar. Sehingga aksi demo tersebut sebagai bentuk ekspresi kekesalan masyarakat dan mahasiswa.

Baca Juga: Kendati Sudah Minta Maaf, Gubernur Sutarmidji Tetap Lapor ke Polisi

"Inikan negara demokrasi, setiap warga berhak menyampaikan aspirasi terhadap pemerintah, namun sikap Gubernur Kalbar Sutarmidji belakangan ini dinilai tidak konsisten terkait Omnibus Law, sehingga memancing amarah peserta aksi ujuk rasa kalau seandainya dari awal benar gubenur sutarmidji konsisten menanggapi omnibus law maka tidak akan terjadi pernyataan/ lontaran kata-kata yang tidak pantas untuk dirinya," terang Rahman saat dimintai tanggapannya melalui pesan WhatsApp, Kamis 12 November 2020.

Bahkan Rahman menilai, niat Gubernur Sutarmidji melaporkan salah seorang peserta demo tersebut menunjukan bahwa mantan Walikota Pontianak ini, tidak siap di kritik masyarakat. Menurut Rahman banyak jalur yang dapat ditempuh orang nomor satu di Kalimantan Barat tersebut untuk memperbaiki situasi tersebut.

Baca Juga: Gubernur Kalbar Khianati Mahasiswa

"Melihat sikap Gubernur Kalbar Sutarmidji yang ingin melaporkan mahasiswa itu menunjukan bahwa Gubernur Sutarmdji anti kritik. Sebagai pemimpin yang baik seharusnya Gubernur Sutarmidji memaafkan dan menyelesaikan secara musyawarah agar tidak memicu konflik yang meluas," pesannya.

Seperti diketahui, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji membuat laporan terkait masalah perkataan tidak menyenangkan yang dilontarkan salah seorang peserta demo, saat melakukan aksi unjuk rasa pada Selasa 10 November 2020.

Baca Juga: Isa Anshari: Didik Mahasiswa Berdemokrasi Bukan ke Polisi

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x