Isa Anshari: Didik Mahasiswa Berdemokrasi Bukan ke Polisi

- 11 November 2020, 18:31 WIB
Isa Anshari
Isa Anshari /dok/WARTA PONTIANAK

WARTA PONTIANAK - Isa Anshari, Tokoh Masyarakat Kabupaten Ketapang sangat menyayangkan adanya peserta aksi penolakan Omnibus Law yang berorasi sambil memaki Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

Sebagaimana yang terjadi di depan Kantor Gubernur Kalbar pada pada Selasa 10 November 2020 kemarin.

“Saya sependapat jika orasi dengan makian kepada seseorang tidak dibenarkan. Karena orasi harus mengedepankan etika dan tata bahasa yang santun, meski terkadang luapan emosi dapat memuncak di lapangan sesuai kondisi,” ujar Isa kepada Warta Pontianak, Rabu 11 November 2020.

Puluhan mahasiswa menggelar aksi demo di depan Pendopo Gubernur Kalbar, Selasa 10 November 2020
Puluhan mahasiswa menggelar aksi demo di depan Pendopo Gubernur Kalbar, Selasa 10 November 2020 WARTA PONTIANAK

Aksi penyampaian aspirasi, kata Isa, tidak harus dituangkan dengan makian dan perkataan kasar. Kendati demikian, sambung Isa, juga tidak harus menempuh jalur hukum untuk memberikan pendidikan demokrasi kepada mahasiswa yang berjuang itu.

"Tapi, tidak juga harus menempuh jalur hukum untuk mendidik adik-adik mahasiswa dalam berdemokrasi. Cukup ditemui untuk berdialog," ucapnya.

Isa menegaskan, tetap berada di barisan buruh dan mahasiswa dalam menolak Omnibus Law yang sampai saat ini masih belum dibatalkan oleh penguasa.

Baca Juga: Andel: Judicial Review ke MK Lebih Baik daripada Demo Omnibus Law di Tengah Pandemi

"Dengan tegas saya menyatakan, kami terus berjuang dengan turun ke jalan menolak Omnibus Law dan akan terus mendukung aksi sampai UU itu dibatalkan,” tegas Isa.

Halaman:

Editor: Ocsya Ade CP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x