Network
/photo/2020/11/19/857255886.jpeg)
WARTA PONTIANAK – Warga Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah masih membicarakan adanya kejadian empat pekerja yang tersengat listrik di di Jalan Pendidikan, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Rabu 18 November 2020 sekira pukul 21.30 WIB.
Ahmad, salah satunya. Dia menyayangkan para pekerja ini abai atau lalai karena tidak mempertimbangan waktu serta kondisi cuaca dalam bekerja. Apalagi kerjaan yang dilaksanakan cukup membahayakan.
“Sangat disayangkan kejadian ini. Di mana keempat pekerja tidak memperhatikan tentang keselamatan jiwa dalam bekerja apalagi dalam situasi hujan di malam hari. Terkesan dipaksakan,” katanya, kepada Warta Pontianak, Kamis 19 November 2020.
Baca Juga: Kondisi Terkini 4 Pekerja Tersengat Listrik di Sungai Pinyuh
Seharusnya, kata dia, empat pekerja ini tidak memaksakan diri mengerjakan suatu proyek yang berpotensi menimbulkan bahaya.
“Ini kan hujan, malam hari pula. Harusnya pending dulu sampai kondisi aman. Apalagi yang dikerjakan berhubungan dengan jaringan, pasti di dekat-dekat aliran listrik,” katanya.
Ia berpandangan, keempat pekerja ini semacam dikejar target waktu penyelesaian. “Mereka korban, tapi orang yang mempekerjakan mereka harus bertanggung jawab. Kan mereka pasti ada kepala borongnya. Itu pandangan saya sebagai warga. Kasihan juga,” ucapnya.
Baca Juga: [WARTA TERKINI] Suara Ledakan di Sungai Pinyuh, 4 Orang Terpental dan Luka-luka
Sebagaimana diberitakan, empat pekerja ini terpental dan mengalami luka bakar setelah ada suara ledakan di Jalan Pendidikan, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Rabu 18 November 2020 sekira pukul 21.30 WIB.
Mereka disebut merupakan pekerja salah satu provider dan perusahaan telekomunikasi digital. Mereka nekat memasang tiang besi untuk jaringan saat hari hujan.
