Masyarakat Pertanyakan Pekejaan Air Bersih Sukadana

- 21 November 2020, 17:59 WIB
Para pekerja proyek pembangunan air bersih di kayong utara sedang bekerja membangun sumber air bersih
Para pekerja proyek pembangunan air bersih di kayong utara sedang bekerja membangun sumber air bersih /Julizal/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Ketua Lembaga Pengawal Pelaksana Pembangun Kabupaten Kayong Utara (LP3KKU) Abdul Rani merasa pesimis, pekerjaan rehabilitasi sarana dan prasarana air bersih Sukadana, dan Lubuk Tapah bisa selesai tepat waktu.

Abdul Rani yang merupakan warga Simpang Hilir mengaku, pihak OPD terkait terkesan lalai dalam proses perencanaan penganggaran, karena diakui Abdul Rani, di akhir tahun curah hujan biasanya cukup tinggi.

"Ini kerja bual (Bohong), kenapa ndak dikerjakan di bulan Mei atau Juni, ini akhir tahun curah hujan tinggi. Saya tidak yakin ini selesai tepat waktu, ujung-ujungnya tidak selesai pekerjaannya," ungkap Abdul Rani, Sabtu 21 November 2020.

Baca Juga: Waspada! Genangan Akibat Pasang Surut Air Laut Masih Akan Terjadi

Kondisi Kecamatan Simpang Hilir dan kecamatan lainnya hanya mengharapkan air tadah hujan. Bahkan jika kesulitan air, masyarakat Simpang Hilir dan sekitarnya harus membeli air bersih dari Sukadana.

Sementara Kepala UPT Air Bersih Dinas PUPR Kabupaten Kayong Utara (KKU), Eman Awaludin optimis pekerjaan proyek air bersih yang saat ini sedang berjalan akan selesai tepat waktu, walaupun diakuinya ada bebapa kendala yang dialami pihak pelaksana di lapangan.

"Cuaca yang sering hujan membuat pekerja kesulitan juga, karena lokasi kerja di daerah perbukitan sangat licin. Selain itu, karena ditenderkan diakhir tahun, termasuk sebagai penghambat juga dalam penyelesain pekerjaan mengingat faktor alam cuaca yang sering hujan," tutur Eman Awaludin.

Baca Juga: VIDEO: Awas, Ada Proyek yang Bikin Jalan Trans Kalimantan Macet Panjang

Diakui Eman, pihaknya juga melakukan pertemuan dengan beberapa masyarakat sekitar pekerjaan proyek broncap lubuk tapah di Desa Harapan Mulia, karena  beredar isu jika pekerjaan broncap tersebut selesai, maka daerah pertanian masyarakat tidak akan teraliri air, dan beberapa Dusun sekitar.

Bahkan dalam berita acara yang ditandatangani pihak Dinas, masyarakat dan pelaksana di poin ketiga, bahwa pihak pelaksana siap menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak kerja.

"Iya ada isu seperti itu, makanya Kamis 19 November 2020, kami adakan pertemuan dengan masyarakat bahwa itu hanya isu, dan Alhamudlillah masyarakat sudah paham setelah diberikan pengertian. Pihak pelaksana juga berjanji akan menyelesaikan tepat waktu, yaitu 27 Desember 2020," ungkapnya.

Baca Juga: Tiga Manfaat Minum Air Rendaman Timun, Salah Satunya Mencegah Dehidrasi

CV Putra Palong Mandiri sebagai pemenang tender Rehalibitasi Sarana dan Prasarana Air Bersih Lubuk Tapah Desa Harapan Mulia ini diketahui mulai bekerja sesuai kontrak pada tanggal 12 Oktober dan selesai pada 20 Desember 2020, dengan besaran pagu dana RP1 Miliar lebih.

 Hingga saat ini diakui Eman Awaludin, pekerjaan sudah mencapai progres 50 persen.

Baca Juga: Bisakah Air Panas atau Air Dingin Turunkan Berat Badan?

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di dalam kota Sukadana, pihak  UPT Air Bersih Dinas PUPR Kabupaten Kayong Utara juga sudah menganggarkan Rp5 Miliar lebih  yang dikerjakan PT Arjuna Putra Bangsa, dengan kontrak kerja terhitung 19 Oktober sampai 27 Desember 2020. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah