WARTA PONTIANAK - Bertepatan dengan perayaan Natal, salah satu wilayah di Indonesia kembali diguncang gempa bumi.
Wilayah Nusa Tenggara Barat diguncang gempa berkekuatan magnitudo 4,6 pada Jumat, 25 Desember 2020 pagi.
Gempa bumi tektonik yang mengguncang daerah Sumbawa Barat tersebut terjadi pada pukul 06.09 WITA.
Baca Juga: Berikut Kunci Keselamatan dari Gempa Versi BMKG
Informasi tersebut diketahui melalui unggahan di akun Instagram resmi BMKG pada Jumat, 25 Desember 2020 pagi.
Letak episenter dari gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,6 tersebut berada pada koordinat 9,31 LS dan 117,41 BT.
Lebih tepatnya, seperti diberitakan Pikiran Rakyat berjudul "Sumbawa Barat Diguncang Gempa Bumi M 4,6, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang" gempa bumi itu berlokasi di laut pada jarak 87 kilometer Tenggara Sumbawa Barat, NTB, pada kedalaman 86 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah.
Gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo Australia yang menujam ke Lempeng Eurasia tersebut juga tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Gempa M5,0 Selama 2 Detik di Kota Bengkulu, Warga Panik
Sementara itu, berdasarkan laporan masyarakat, dampak gempa bumi berupa guncangan yang dirasakan di wilayah Sumbawa Barat III MMI.
Hal itu berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
“Hingga pukul 6.30 WITA, hasil monitoring BMKG tidak menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,” tulis BMKG dari akun Instagram @infobmkg.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca Juga: Kepulauan Mentawai Diguncang Gempa Magnitudo 6,0
Pastikan informasi resmi yang didapat oleh masyarakat hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Di antaranya akun Instagram dan Twitter resmi @infoBMKG, website resmi BMKG, Telegram, atau melalui aplikasi wrs-bmkg atau infobmkg.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)