248 Pasien Dievakuasi akibat RSUD di Sumedang Rusak Parah Akibat Gempa

2 Januari 2024, 15:34 WIB
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman beri keterangan /

WARTA PONTIANAK - Gempa di Sumedang, Jawa barat mengakibatkan kerusakan bangunan dan fasilitas kesehatan. Dari data BMKG, gempa terjadi pukul 20.34, Minggu 31 Desember.

Peristiwa gempa yang diawali oleh dua gempa bumi pembuka berkekuatan M 4.,1 yang terjadi pada pukul 14.35 WIB dan M 3,4 pada pukul 15.38 WIB.

 

 

Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman bersama unsur Forkopimda langsung melakukan peninjauan ke sejumlah titik lokasi terdampak bencana gempa di Kabupaten Sumedang, Minggu  31 Desember 2023 malam.

Baca Juga: Gempa Bumi di Sumedang, BMKG: Dipicu Sesar Aktif yang Belum Terpetakan

"Kami langsung lakukan cek ricek dan kroscek lapangan. Ada dua area terdampak pertama RSU Sumedang dan Pakuwon. Kemudian kedua, area pemukiman yaitu Babakan Hurip, Tegalsari, Cipameungpeuk dan Cimalaka," ujar Pj Bupati melalui keterangan resminya, Senin 1 Januari 2024,

Disampaikan Herman, terdapat tiga bangunan yang retak di RSUD dan saat langsung dilakukan asesmen secara cermat yaitu di Paviliun, VIP dan Sakura.

"Kami putuskan semua pasien yang ada di 3 bangunan utama dievakuasi. Sebanyak 248 pasien rawat inap ditambah 83 pasien di IGD dievakuasi ke tempat aman, kami tempatkan di 5 tenda," katanya.

Baca Juga: Hari Pertama Masuk Kerja 2024, Plt Bupati Sanggau Minta Evaluasi Kinerja 2023

Herman menambahkan, dalam upaya mengevakuasi bencana gempa di rumah sakit, pihaknya berupaya memperhatikan keselamatan pasien agar tidak sampai menimbulkan ekses terhadap kesehatan para pasien.

"Prinsip kami jangan sampai menangani permasalahan kemudian ada ekses. Satu sisi kami harus evakuasi, tapi kami harus perhatikan juga keselamatan pasien karena warga sakit terutama yang kritis dan anak anak. Untuk kondisi saat ini aman terkendali, namun tetap waspada," jelasnya.

Pascagempa BPBD melakukan asesmen untuk memastikan bangunan di RS Pakuwon dalam kondisinya baik, dan jika sudah bisa disimpulkan hasil asesmen baru dilakukan langkah berikutnya, untuk mengembalikan pasien ke ruangannya masing-masing.

"Prioritas kami keamanan dan keselamatan pasien, demikian juga yang di RSUD. Tadi sudah disimpulkan BPBD yang 3 bangunan di RSUD itu sangat riskan. Tentu kami menunggu ahli bangunan untuk mendalami lebih jauh, jadi mungkin sampai besok," paparnya.

Khusus untuk area pemukiman yang paling banyak terdampak di Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler, Sumedang Utara. Kurang lebih ada 53 rumah yang retak-retak.

Baca Juga: Tak Bayar Royalti, Agnez Mo Dilarang Nyanyikan Lagu Komposer Ari Bias

"Warga dievakuasi ke tiga tempat di lapangan dan BPBD melakukan asesmen mana saja rumah yang riskan," tandasnya.

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler