WARTA PONTIANAK - Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi magnitudo (M) 4,8 yang mengguncang Sumedang, Jawa Barat, dipicu sesar aktif yang belum terpetakan.
"Wilayah Sumedang merupakan kawasan rawan gempa karena lokasi yang berdekatan beberapa jalur sesar aktif seperti sesar lembang, sesar baribis, dan sesar aktif lainnya yang belum teridentifikasi dan terpetakan," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari siaran kanal YouTube BMKG, Senin 1 Januari 2024.
Menurut Dwikorita, gempa bumi yang mengguncang Sumedang tergolong gempa bumi dangkal. Hasil analisa menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip.
Baca Juga: Gempa Dahsyat di Maroko Tewaskan 2 Ribu Orang dan akibatkan Masjid Tinmal Rusak Parah
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, yang dipicu aktivitas sesar aktif," tuturnya.
"Namun, untuk hasil akhir lebih mendalam yang didukung oleh data lapangan. Hasil analisis mekanisme menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," sambungnya.
Dwikorita mengatakan BMKG sudah bergerak menenangkan warga yang terdampak gempa. Pihaknya akan melakukan kajian survei lapangan untuk memastikan penyebab gempa.