Sering 'Jajan' ke PSK saat Pandemi Covid-19, Penderita Penyakit Kelamin di Karawang Meningkat

9 November 2020, 15:06 WIB
Ilustrasi Penyakit Kelamin /(Pixabay) /

WARTA PONTIANAK - Penularan penyakit kelamin di kabupaten Karawang meningkat tajam di saat pandemi Corona.

Logikanya, seharusnya menurun, karena masyarakat cenderung lebih banyak di rumah dan tidak berkeliaran ke lokasi PSK.

Selain mendapatkan penyakit ini, seperti diberitakan Pojoknews.com berjudul "Duhh, di Tengah pandemi Corona, Penderita Penyakit Kelamin Malah Meningkat di Kota Pantura Ini" mereka yang tertular penyakit kelamin kemungkinan tertular saat melakukan perjalanan jauh di luar Kabupaten Karawang.

Baca Juga: Bikin Sedih, Video Pria Nangis Kehilangan Laptop Perusahaan, Saya Harus Ganti Rp16 Juta

Kondisi ini sangat disayangkan, karena pemerintah tengah menggiatkan jaga jarak dengan pihak lain, eh malah ini berhubungan intim dengan PSK hingga tertular penyakit kelamin.

Melihat dari sakitnya, kedua penyakit ini, baik virus Corona maupun penyakit kelamin sama bahayanya. Seharusnya masyarakat lebih berhati-hati lagi di masa pandemi ini.

Disebutkan meningkatnya penyakit kelamin di masa pandemic Covid-19 dikemukakan Komunitas Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin jebolan Unpad, Skin17DR.

"Peningkatannya dua kali lipat sebelum adanya wabah virus corona," ujar Fitra Hergyana, dokter spesialis kulit dan kelamin RSUD Karawang yang juga anggota Skin17DR, Minggu, 8 November 2020.

Baca Juga: Waspada! Modus Lubangi Kamar Kos untuk Mengintip, Video TikTok Ungkap Kejadiannya

Dijelaskan, sebelum pandemi berlangsung, kunjungan pasien sakit kelamin ke RSUD Karawang berkisar enam orang per bulan. Tetapi saat pandemi bisa 15 orang per bulan.

Fitra juga menuturkan, para pasien yang terjangkit adalah pria lajang yang belum menikah. Saat ditelusuri, para pria itu tertular penyakit kelamin dari PSK.

"Para pasien pria mengaku tak punya istri. Mereka sakit kelamin karena ‘jajan' atau menyewa jasa PSK," kata Fitra.

Disebutkan juga, para pasien pada umumnya mengeluh borok pada kelamin, bengkak pada buah zakar, bahkan keluar nanah dari kelamin hingga dubur.

Adapun penyakit yang dialami pasien biasanya sifilis, gonore, chalamydia, dan trychominiasis.

Baca Juga: Bisakah Air Panas atau Air Dingin Turunkan Berat Badan?

Jika tak diobati, kata Fitra, para pasien terancam mengalami kemandulan, kebutaan, bahkan kematian. "Tapi umumnya, penyakit ini bisa disembuhkan apabila ditangani secara dini," ujar dia.

Selain di Karawang, peningkatan pasien sakit kelamin juga terjadi di sejumlah daerah. Hal itu terpantau oleh anggota Skin17DR+ yang tersebar di Sumatera, Banten, Bandung dan Lombok.

"Tren kenaikan infeksi penyakit kelamin saat pandemi juga terjadi di sejumlah daerah. Itu hasil pendataan komunitas kami," kata Fitra yang juga jubir Satgas Covid-19 di Karawang.

Menurut Fitra, salah satu penyebab peningkatan penyakit kelamin adalah intensitas hubungan seksual yang meningkat saat pandemi.

Baca Juga: Revisi UU Ciptaker Dusulkan DPR RI, Benny K Harman: Jika Tidak Terburu-Buru Tak Seamburadul Ini

"Intensitas itu ada. Jadi saat pandemi ini banyak karantina, sehingga orang banyak waktu untuk berhubungan badan," ujar Fitra.

Fitra berharap masyarakat bersabar dan meningkatkan keimanan. Mereka.yang bosan di tinggal di rumah terus menerus lebih baik menyalurkan hobi bertani atau menata rumah.

"Lebih bagus sih meningkatkan ibadah. Jangan sering buka konten negatif. Sebab berdasarkan pangakuan pasien, mereka mencari PSK melalui aplikasi online," katanya.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: pojoknews

Tags

Terkini

Terpopuler