Anaknya Diduga Diperkosa Anak Punk Jalanan, Orangtua Laporkan ke Polisi

- 28 November 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi hamil. /
Ilustrasi hamil. / /Pexels/Nappy/

Ia juga membenarkan, korban ini memang masuk komunitas anak punk dan sudah bergabung selama dua tahun lebih. Ia diajak oleh temannya yang telah duluan masuk komunitas. 

Dari pengakuan korban, hampir semua anak perempuan yang ikut komunitas punk itu rata-rata sudah disetubuhi. 

"Jadi motonya itu kalau perempuan harus siap hamil dan laki-laki itu harus siap mati," ungkap Didin.

 Ia menyebut, selama bergabung di komunitas punk tersebut, korban ini diajak bepergian keluar daerah seperti Bandung dan Surabaya, bahkan hingga ke Pulau Bali. 

"Korban ini bukannya tidak pulang ke rumah, tetapi suka diajak oleh teman komunitasnya dan tidak pulang sampai satu bulan lebih," ungkapnya.

Dirinya menambahkan, kasus ini sudah dilaporkan juga ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya. 

Baca Juga: Warga Keluhkan Jalan Pasar Teluk Melano Kerap Tergenang

Korban bukannya tidak ingin keluar dari komunitas, tetapi ada ancaman berupa kekerasan fisik seperti digesper dengan menggunakan gir motor.

"Jadi memang ada ancaman dari para pelaku. kalau keluar dari komunitas akan disiksa" tuturunya.

Menurutnya, di Tasikmalaya ini sudah banyak anak-anak yang masuk ke dalam komunitas punk. Seperti di daerah Sukaratu dan Indihiang dalam satu RW ada sekitar 15 sampai 20 anak sudah masuk komunitas punk.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah