Mahfud MD Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi Isu SARA Terkait Teror di Sigi

- 30 November 2020, 10:28 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. //Instagram/@mohmahfudmd/

WARTA PONTIANAK - Kementerian Sekretariat Negara RI menyebutkan jika pemerintah mengutuk keras dan mengejar pelaku pembantaian di Sigi, Sulawesi Tengah.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD, pada Minggu, 29 November 2020.

"Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu pelaku melaui Tim atau Satgas Operasi Tinombala terhadap para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap suatu keluarga yang menyebabkan terbunuhnya 4 orang di Sigi,” kata Mahfud MD.

Baca Juga: MIT Bunuh 4 Orang dan Bakar Rumah Warga di Sulteng, Kapolda: Tidak Ada Gereja yang Dibakar!

Lebih lanjut, atas peristiwa nahas tersebut Menko Polhukam juga menyampaikan duka yang mendalam.

“Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya," katanya.

Di samping itu, seperti diberitakan Pikiran Rakyat berjudul "Soal Teror di Sigi Sulteng, Mahfud MD Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi Isu SARA" Mahfud MD menyampaikan bahwa sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan langkah-langkah, melakukan pengejaran serta pengepungan terhadap tempat yang dicurigai memiliki keterkaitan dengan para pelaku.

Baca Juga: Selain Ucapkan Belasungkawa, MUI Sulteng Larang Sebar Foto dan Video Kekerasan di Sigi

"Pemerintah juga sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran, tadi tim Tinombala sudah menyampaikan tahap tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi serta pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku," katanya.

"Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur. Kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi, dan operasi Tinombala, atau Satgas Tinombala sedang mengejar sekarang," katanya menambahkan.

Atas peristiwa nahas tersebut, pemerintah berharap, para pimpinan umat beragama khususnya di Sulawesi Tengah, tetap menjalin silaturahmi agar masyarakt tidak terprovokasi isu-isu sara.

Baca Juga: Media Asing Sorot Pembunuhan 4 Warga di Sulteng, Dua Diantaranya Dipenggal dan Dibakar

"Diharapkan oleh Pemerintah kepada seluruh pimpinan umat beragama di Sulawesi Tengah terutama, terus melakukan silaturahim, untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu SARA,” katanya.

“Karena sebenarnya yang terjadi bukan di sebuah gereja, tetapi memang di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat. Tetapi pelakunya memang Mujahidin Indonesia Timur. Demikian sikap pemerintah, nanti setiap perkembangannya akan diinformasikan," kata Mahfud MD.

Untuk diketahui, satu keluarga yang terdiri dari empat orang menjadi korban penyerangan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Keempat korban antara lain Yasa alias Yata sebagai kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka, dan Pedi.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah