Network
WARTA PONTIANAK - Tahun 2020, sebagaimana terjadi pada sektor kehidupan lainnya, menjadi tahun yang berat, aneh, kacau sekaligus sepi namun gempita secara online bagi dunia olah raga di seantero buana.
Ini akan menjadi tahun yang paling dikenang dalam kurun 100 tahun ke depan di mana pandemi disebut-sebut sebagai fenomena satu kali dalam tiap 100 tahun.
Sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari www.antaranews.com, abtu 26 Desember 2020, tahun ini pandemi virus corona merajalela sehingga sempat hampir total menghentikan event-event olah raga, termasuk memaksa dimundurkannya perhelatan-perhelatan akbar seperti Olimpiade Tokyo dan Euro 2020 ke tahun berikutnya.
Kecenderungan itu bukannya berhenti, malah memanjang setelah FIFA pada 24 Desember menunda Piala Dunia U-20 tahun depan yang bakal menjadi turnamen FIFA pertama yang diadakan di Indonesia.
Jadwal turnamen berbagai olah raga kebanggaan Indonesia seperti bulu tangkis turut direm mendadak, termasuk Liga 1 Indonesia, sedangkan PON Papua yang sedianya diadakan tahun ini digeser ke tahun depan.
Tren itu mengikut apa yang terjadi di seluruh dunia yang bahkan memaksa event-event bersejarah nan kolosal seperti Wimbledon, Maraton Boston, dan banyak lagi sama sekali tak bisa digelar.
Ketika seisi Bumi dikunci oleh apa yang menjadi salah satu kata paling terkenal tahun ini, yakni lockdown, guna membendung penyebaran virus corona, dunia olah raga turut terkena getahnya.
Jadwal-jadwal rusak untuk tak saja merugikan aspek olah raganya namun juga aspek finansial di mana olah raga sudah lama menjelma menjadi industri.
Baca Juga: Sandiaga Uno Tantang Tiap Daerah Buat Jaket ala Istana
