Meski Tak Tamat SD, Pria di Jambi Ini Bisa Bikin Helkopter dari Bahan Besi Bekas

- 7 Juli 2021, 12:33 WIB
Helikopter dari bahan bekas dan mesin sepeda motor metik hasil karya Usman Jalil asal Jambi
Helikopter dari bahan bekas dan mesin sepeda motor metik hasil karya Usman Jalil asal Jambi /ANTARA/

WARTA PONTIANAK - Seorang pria di Jambi yang bernama Usman Jalil (65) mendadak viral di media sosial, hal ini lantaran ia membuat sebuah helikopter dari bahan besi bekas dengan menggunakan dua unit mesin dari sepeda motor matic yang diyakininya bisa terbang.

Namun siapa sangka jika pria ini tidak mengenyam perguruan tinggi, karena ia hanya mengenyam pendidikan sampai kelas dua SR (sekolah rakyat) yang sekarang setingkat SD.

"Awal mulanya saya pernah membuat helikopter pada 1997 di Kecamatan Suban, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabar) dari bahan baku rotan, dengan tenaga pemutar baling baling hanya bermodalkan dari gergaji mesin," ceritanya saat ditemui  di kediamannya dan bengkel tempat dibuatnya helikopter itu pada Rabu 7 Juli 2021.

Baca Juga: PPKM di Kapuas Hulu Dipastikan Tidak akan Menggunakan Kekerasan Seperti Daerah Lain

Ide pembuatan helikopter tersebut, kata Usman berawal pada saat ia masih bekerja di Saumil atau tempat pemotongan kayu, karena saat masuk ke hutan medan jalan yang hancur dan jarak tempuh lama membuat Usman berfikir keras bagaimana caranya sampai ke lokasi saumil dengan singkat dan akhirnya dibuatnyalah dari rotan dan berhasil terbang selama beberapa tahun.

Tapi, tidak semudah membayangkan membuat helikopter tersebut ternyata pada tahun tersebut ia juga berkali -kali gagal membuat helikopter itu. Akan tetapi dengan kegigihan dan tekad yang kuat, ia berhasil membikin helikopter.

"Kalau gagalnya dak terhitung lagi, berpuluhan kali gagal," ungkapnya.

Untuk menyalurkan hobinya yang menantang, Usman Jalil kembali membuat helikopter, tetapi kali ini tidak dari bahan rotan melainkan dengan bahan sisa besi tua.

Pembuatan helikopter itu sendiri memakan waktu kurang lebih sekitar tiga bulan lamanya.

Baca Juga: Bentrokan Pengemudi Ojol dan Debt Collector di Mangga Besar, Polisi: Sedang Diselidiki

Untuk membuat helikopter ia mengaku tidak ada menggunakan barang baru, karena semuanya menggunakan bahan bekas, seperti kepala helikopter terbuat dari bekas kepala mobil, dan besi untuk badan helikopter juga berasal dari sisa-sisa besi tua, dan tenaga untuk memutar baling baling menggunakan dua unit mesin kendaraan bermotor.

Usman kembali menceritakan, pembuatan helikopter tersebut tidak ada yang mengajarinya, atau belajar dengan siapa pun melainkan secara otodidak dan ini kurangnya hanya tali seplin, sama shok breaker dan kelahar duduk dan dirinya yakin bisa terbang helikopter ini.

Sedangkan untuk bahan pembuatan helikopter tersebut ia dapat dari mengumpulkan besi tua, yang diutamakan besi yang tidak memiliki berat yang berlebih atau lebih ringan diutamakan dan sampai saat ini dirinya tidak tahu lagi biayanya.

"Jika ditotal sekitar Rp35 juta hingga Rp40 jutaan sudah habis untuk biaya buat helikopter ini, dan uangnya didapat dari hasil penjualan depot air," katanya. 

Dalam pembuatan helikopter tersebut, Usman Jalil juga sempat dimarahi oleh anak dan menantunya. Karena mereka menilai membuat helikopter tersebut membuang uang saja.

Seperti yang diceritakan istri Jalil, Nurhayati dirinya mengatakan selain ada penolakan dari anak dan menantunya, dan banyak warga yang meremehkan suaminya untuk membuat helikopter itu.

Namun dengan kegigihan suaminya tambah kuat dan semangat untuk membuat helikopter tersebut.

"Bapak kalo sudah digituin, semangatnya tambah karena bapak pengen membuktikan ke masyarakat. Bahwa beliau bisa," kata Nurhayati.

Baca Juga: Mayat Wanita Bertato Korban Mutilasi Ditemukan di Kota Bogor, Seorang WNA asal Korea Diamankan Polisi

Sementara itu, Anggota DPR RI dari Dapil Jambi yang juga mantan Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus juga sudah mendatangi kediaman dan bengkel dari Usman untuk melihat langsung helikopter buatan putra daerah Jambi tersebut, dan anggota dewan RI itu berpesan teruslah berkarya dan jangan dijual hasil karyanya.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah