Warga Jelimpo Dibunuh di Jakarta, Karolin Serukan Panglima TNI Tindak Tegas Prajuritnya

- 9 Juni 2023, 09:28 WIB
Bupati Landak Karolin Margret Natasa
Bupati Landak Karolin Margret Natasa /Faisal Rizal/

Baca Juga: 23 Tahun Pemkab Landak, Karolin : Gotong Royong Untuk Landak Hebat

"Kejadian ini juga mengingatkan pentingnya pengawasan dan disiplin internal di kalangan personel TNI. Saya mengharapkan bahwa insiden serupa tidak akan terulang di masa depan dan mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat," tegas Karolin.

Karolin mengungkapkan, jika selama proses penyelidikan berlangsung, diharapkan pihak berwenang akan memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada masyarakat. Hal ini penting agar masyarakat dapat merasa yakin bahwa kasus ini ditangani dengan serius dan tidak ada upaya untuk menutup-nutupi kebenaran.

Seperti diketahui, seorang pria ditemukan meninggal dunia bersimbah darah di trotoar Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023) pagi. Pria itu diduga menjadi korban pembunuhan akibat menagih uang sewa sound system kepada para pelaku.

Korban tergeletak bersimbah darah dalam keadaan tak bernyawa tersebut viral di media sosial. Dalam video viral itu, korban tampak tergeletak di trotoar bersimbah darah.

Baca Juga: Lima Tahun Kepemimpinan Karolin-Heriadi Berikan Kontribusi Nyata

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin membenarkan penemuan pria tergeletak bersimbah darah itu.

"Iya benar. Ditemukan tadi pagi jam 6. Kebetulan Patroli di Senen sedang bertugas melihat ada ramai-ramai. Ada orang yang sudah bersimbah darah dan ternyata di sana ada rekannya. Dari pengakuan rekannya ada terlibat perkelahian dengan seseorang yang sebelumnya mereka ketahui berawal dari kelompok ini 5-6 orang ini nongkrong di Kota Tua," ujarnya saat dikonfirmasi.

Dari hasil penyelidikan, penusukan bermula ketika pelaku dan teman-temannya menyewa sound system korban. Mereka lalu nyanyi-nyanyi sampai larut lagi dan korban menegur lalu menyuruh membayar sewa sound system.

"Kemudian ditagih uang sewa oleh korban, terus salah satu pelaku ambil dulu di ATM. Kemudian mereka sama-sama naik motor ke ATM diikuti oleh korban, diikuti sampai Kramat Raya di TKP. Sampai di TKP, disalip korban ditanyakan 'sudah banyak ATM di lewati kok nggak berhenti berhenti'. Habis itu terjadi cekcok kemudian ditusuk," tutupnya. (*)

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x