Pemerintah terbantu dengan program-program bantuan selama pandemi, dan itu mendapat respon positif di masyarakat.” ujar Dedi.
Mayoritas responden juga sepakat agar Presiden Jokowi segera merombak kabinetnya.
Pertanyaan soal reshuffle dijawab setuju oleh 60 persen responden dan hanya 22 persen yang menyatakan tidak setuju.
Beberapa nama menteri yang disebut responden layak angkat kaki dari kabinet adalah Menkes Terawan Agus Putranto (57%), Menkominfo Johnny G Plate (55%), Menkumham Yasonna Laoly (47%), Mentan Syahrul Yasin Limpo (44%), dan Mendikbud Nadiem Makarim (40%).
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengingatkan Presiden Joko Widodo agar tidak sembarangan memilih orang untuk mengisi kursi menteri apabila nanti melakukan perombakan kabinet.
Siti mengatakan, jabatan menteri merupakan posisi strategis yang tidak boleh jadi ajang percobaan.
"Letakkan orang-orang yang betul-betul tepat dan akurat di kementerian atau lembaga," kata Siti.
Posisi menteri, harus diisi oleh orang-orang yang mampu mengelola birokrasi dan bersinergi dengan lembaga lainnya.
Siti pun mencontohkan soal Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Nadiem berturut-turut ada di posisi lima besar sebagai menteri yang paling didesak untuk diganti versi survei IPO.
Siti mengatakan, pencapaian Nadiem di bidang teknologi informasi sebagai pendiri Gojek tidak serta merta menjadikannya tepat menjabat sebagai Mendikbud.