Triple Helix Harus Kompak Kembangkan Vaksin Covid-19

- 9 November 2020, 21:50 WIB
ILUSTRASI virus corona baru (Covid-19).
ILUSTRASI virus corona baru (Covid-19). /pexels /

 

WARTA PONTIANAK - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) mendorong kolaborasi triple helix pemerintah, perguruan tingi, dan industri untuk mempercepat kemandirian riset dan teknologi terutama bidang kesehatan dan farmasi dalam pengembangan vaksin Covid-19.

Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemenristek Ali Ghufron Mukti di Surabaya, Senin 9 November 2020 mengatakan, kolaborasi seperti kerja sama PT Biotis Pharmaceuticals dan Universitas Airlangga dalam pengembangan vaksin penting dalam menghadapi Covid-19 yang membutuhkan kecepatan, efektivitas, keamanan dan kemandirian.

“Ada dua isu yang perlu digarisbawahi yakni kecepatan, efektivitas keamanan, dan kemandirian sehingga ke depan nanti bukan impor, justru bisa ekspor," ujar Ali Ghufron.

Baca Juga: Tekan Pertumbuhan Angka Covid-19, Bupati Landak Tunda Kunker ke Sejumlah Desa

Menurut dia, dengan adanya pandemi Covid-19, secara tidak disadari, seluruh elemen bersatu mulai dari akademisi, pemerintah, dan industri.

Bahkan, sebagaimana diberitakan oleh pikiran-rakyat.com dalam artikel Triple Helix Harus Kompak Kembangkan Vaksin Covid-19 sedikitnya ada 60 riset atau inovasi baru yang muncul di saat pandemi, mulai dari vaksin, obat, hingga teknologi kesehatan lainnya.

"Saat ini, Kemenristek sedang menyusun regulasi untuk mendorong riset-riset yang akan dikolaborasikan dengan universitas-universitas. Kemenristek akan mengalokasikan Rp250 miliar untuk mengakomodasi perguruan tinggi dan industri," ucapnya seperti dilaporkan Antara.

Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Prof. Mohammad Nasih mengatakan, saat ini Unair mengembangkan dua vaksin Covid-19, yakni vaksin Merah Putih dan vaksin oral yang kini telah memasuki tahap ketiga dari keseluruhan tahapan pengembangan.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah