Gandeng PT Biotis, Vaksin Merah Putih yang Dikembangkan oleh Unair akan Diuji ke Hewan

- 10 November 2020, 09:11 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. //Pixabay

WARTA PONTIANAK - Vaksin Merah Putih yang merupakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dikabarkan akan segera melakukan proses uji hewan di PT Biotis Pharmacipical Indonesia.

Rektor Uniar Prof Mohammad Nasih mengatakan bahwa vaksin Merah Putih Unair telah selesai melakukan uji tahap 1,2, dan 3.

Baca Juga: Cocok untuk Status WA hingga Instagram, ini 20 Ide Quotes Hari Pahlawan Versi Inggris dan Indonesia

Tahapan tersebut seperti diberitakan Pikiran Rakyat.com berjudul "Gandeng PT Biotis untuk Uji Hewan Vaksin Merah Putih, Rektor Unair: Ini Perlu Teknologi Lebih Maju" yakni tahap menghasilkan rekombinan viral vector adenovirus dan adeno associate virus, dan selanjutnya akan dilakukan uji coba terhadap hewan.

 

“Ini memerlukan teknologi lebih maju lagi, sehingga dijalin kerja sama dengan PT Biotis,” ucap Mohammad Nasih

Menurutnya, vaksin tersebut akan dilakukan animal trial, mulai tikus sampai kera, namun pihaknya tidak punya fasilitas sampai ke sana.

Sejauh ini, Mohammad Nasih mengaku pihaknya telah melakukan pengembangan dan penelitian vaksin Covid-19 secara masif.

Baca Juga: Lalu Lintas Terpantau Padat saat Massa Putihkan Bandara Sambut Habib Rizieq Pulang

Setelah uji coba terhadap hewan dinyatakan berhasil, maka akan dilanjutkan dengan tahap uji coba pada manusia. Namun langkah tersebut masih memerlukan waktu, dan beberapa tahap lanjutan.

“Proses masih panjang, tapi kami para akademisi Unair terus bergerak untuk berkontribusi pada bangsa dan negara. Soal nanti penelitiannya dipakai atau tidak, nanti akan diserahkan ke pihak-pihak yang relevan,” tutur Mohammad Nasih.

Selain dengan PT Biotis, Unair juga bekerja sama dengan Kimia Farma untuk penyediaan bahan senyawa obat Covid-19 yang selama ini dikembangkannya, dan terkait pengembangan reagen tes PCR.

“Jadi tes PCR selama ini ada tiga tahapan, yakni pengambilan swab, lalu mencampur proses persiapan, baru masuk ke mesin PCR. Nantinya tahapan persiapan akan dipotong, sehingga dampaknya PCR akan lebih cepat dan pastinya lebih murah,” ujar Mohammad Nasih.

Baca Juga: Pejabat Iran Sindir Penyelenggaraan Pilpres Amerika Serikat

Salah seorang peneliti dari konsorsium pengembangan Vaksin Merah Putih Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih pun menjelaskan bahwa saat ini proses telah sampai pada tahap validasi.

Vaksin ini, katanya telah menghasilkan rekombinan dan memasukkan spike, baik world type, strain Wuhan, maupun strain spike mutan yang ditemukan di Surabaya.

“Tahap validasi ini adalah tahapan uji tantang yang akan selesai pada akhir November ini, dan uji pre-klinis hewan di Biotis akan dilakukan pada Desember 2020 hingga Oktober 2021,” tutur Ni Nyoman Tri Puspaningsih menambahkan.

Uji tahap 4 atau Uji Pre-klinis di PT Biotis tersebut, ditujukan pada ketiga jenis pengembangan oleh Unair, yakni yang berbasis Adenovirus Adeno-Associated Virus atau AAV, dan Peptide.

Baca Juga: Ditjen Dikti akan Tingkatkan Kompetensi Bahasa Asing Dosen

Sementara itu, Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia FX Sudirman mengatakan bahwa saat ini, dalam upaya memerangi Covid-19, semua institusi di dunia tengah bahu membahu memproduksi vaksin yang baik dan aman.

Terkait penelitian vaksin yang bekerja sama dengan Unair, tahapan uji coba terhadap hewan direncanakan akan dimulai pada Desember 2020.

“Ini memang masih awal, tapi kebutuhan mendesak. Maka, yang harus dilakukan beberapa tahun ini adalah memanfaatkan semua dalam waktu singkat,” tutur FX Sudirman.

Dia melanjutkan, untuk investasi pengembangan vaksin dari Unair tersebut, perseroan menyiapkan investasi ratusan juta dolar AS.

Baca Juga: Bukan Merapi, Ini Penyebab Yogyakarta Makin Panas

Meski begitu, FX Sudirman mengatakan pihaknya akan memanfaatkan fasilitas produksi yang dimiliki, untuk disesuaikan dengan penyediaan vaksin Covid-19.

“Kebetulan kami punya fasilitas yang tidak didesain untuk Covid-19, tapi akan kami ubah sedikit bisa menyesuaikan untuk memproduksi vaksin,” ucapnya.***

 

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah