Bukan Merapi, Ini Penyebab Yogyakarta Makin Panas

- 9 November 2020, 23:30 WIB
Suasana kawasan titik nol Yogyakarta dan Malioboro.
Suasana kawasan titik nol Yogyakarta dan Malioboro. //ANTARA FOTO/Eka Arifa Rusqiyati /

WARTA PONTIANAK - Akhir-akhir ini suhu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya terasa lebih panas, bersamaan dengan meningkatnya aktivitas Gunung Merapi

Badan Meteorogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu mencapai 34 derajat celsius selama seminggu terakhir di stasiun iklim (staklim) Mlati, Yogyakarta

Namun, ternyata peningkatan aktivitas Gunung Merapi tak ada hubungannya dengan suhu panas yang melanda Yogyakarta

Baca Juga: BPJS Kesehatan Sediakan Program Relaksasi Tunggakan Secara Daring

Kepala BMKG Staklim Mlati, Reni Kraningtyas menyatakan peningkatan suhu di DIY disebabkan oleh faktor meteorologis sebagaimana dikabarkan PortalJogja.com dalam artikel "Bukan Aktivitas Merapi yang Membuat Suhu Udara Panas, Ini Dia Penyebabnya".

Salah satunya ialah posisi matahari yang lebih condong ke selatan pada bulan November 2020.

"Saat ini, bulan November, posisi matahari sudah berada di Belahan bumi selatan sehingga Jawa menerima intensitas radiasi yang masih tinggi," jelasnya.

Baca Juga: IPDN Bersama Kemendagri Sosialisasi UU Cipta Kerja di Kubu Raya

Selain itu, terdapat juga faktor meteorologis lain yang mempengaruhi suhu udara yang tinggi di DIY, faktor tersebut yakni kondisi cuaca cerah.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: PortalJogja.com.


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah