IDI Sebut Lebih dari 150 Dokter Gugur karena Covid-19

- 15 November 2020, 23:00 WIB
Ilustrasi Covid-19. /
Ilustrasi Covid-19. / /Pixabay/Eduardo RS /

WARTA PONTIANAK - Ketua Umum Pengurus Besar IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dr. Daeng Mohammad Faqih memohon dan meminta masyarakat mematuhi patuh protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Tindakan tidak patuh akan berujung pada penambahan kasus baru.

"Dari hati kami petugas kesehatan yang paling dalam, mohon untuk kita bersama melakukan gerakan bersama perang semesta melawan Covid-19," kata dia di Jakarta, Minggu 15 November 2020.

Daeng mengatakan, apabila masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, jumlah tenaga kesehatan semakin hari akan terus berkurang karena gugur dalam bertugas.

Padahal, sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat.com dalam artikel Lebih dari 150 Dokter Gugur karena Covid-19, IDI: Mohon Masyarakat Tak Perberat Situasi saat ini peran tenaga kesehatan dibutuhkan sekali sebagai garda terakhir dalam melawan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hingga 8 bulan.

"Mohon tidak menambah penularan yang lebih banyak supaya tidak bertambah petugas kesehatan yang gugur lebih banyak lagi," ujarnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Picu Society 5.0

Dia mengimbau masyarakat agar punya kesadaran kolektif untuk menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Ketiganya diterapkan sekaligus dengan penuh kesadaran.

Apabila hal itu tidak diterapkan, upaya-upaya yang telah dilakukan selama 8 bulan terakhir bisa sia-sia.

"Penanganan Covid-19 dengan 3T memang garda terdepannya rumah sakit. Namun, untuk mencegah penularan di masyarakat, garda terdepannya tetap pada masyarakat," katanya seperti dilaporkan Antara.

Senada dengan itu, Wakil Ketua PB IDI Dr. M. Adib Khumaidi mengatakan, hingga 10 November 2020, sudah ada 159 dokter yang meninggal karena terpapar Covid-19.

"Kemudian antara 10 November sampai kini, ada 2-3 dokter yang meninggal karena Covid-19," katanya.

Baca Juga: Update Kasus Corona 15 November 2020 di Indonesia, Total 467.113 Terkonfirmasi

Jika melihat lonjakan angka positivity rate, ia mengatakan, hal itu dipengaruhi kuat oleh aktivitas masyarakat. Pada Mei 2020 terjadi lonjakan kasus 20 persen dan Agustus 10 persen.

"Salah satu faktornya adalah berkaitan dengan mobilitas masyarakat," ujar Adib.***

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah