WARTA PONTIANAK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia barat Bengkulu dan di Laut Jawa selatan Kalimantan.
Keadaan ini membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di perairan utara Aceh, mulai dari Sumatera Utara hingga perairan barat Bengkulu, di Selat Karimata bagian utara, Papua bagian barat hingga Maluku bagian selatan, serta dari Kalimantan Tengah hingga Selat Karimata bagian selatan.
Baca Juga: Kondisi Pengamatan Gunung Merapi Terkini oleh BPPTKG
“Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, dalam keterangan pers yang diterima Warta Pontianak, Minggu 22 November 2020.
Baca Juga: Waspadai Bahaya Hidrometeorologi Akibat Potensi Cuaca Ekstrem, Ini Daerah yang Terancam
Lebih lanjut, Guswanto menyampaikan, kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
“Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuatorial di wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan,” tambahnya. ***