Network
WARTA PONTIANAK – Masing-masing federasi cabang olahraga internasional diminta membangun venue Pekan Olahraga Nasional (PON) sesuai dengan standar internasional. Bahkan, seluruh fasilitas PON, harus betul-betul disiapkan untuk jangka panjang, termasuk ketika ada kejuaraan regional hingga internasional.
“Sekarang tuntutannya, semua venue olahraga harus berstandar internasional,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali usai penyerahan SK penetapan tuan rumah PON 2024 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis 19 November 2020.
Dikutip Warta Pontianak dari ANTARA, Zainudin menceritakan pengalamannya saat menjadi Ketua Penyelenggara Piala Dunia U-20 2021 (INAFOC), misalnya, dengan menyadari bahwa masih banyak venue yang ternyata belum sesuai dengan standar FIFA.
Baca Juga: Wanita di Palembang Jadi Korban Peluru Nyasar dari Venue Lapangan Tembak Jakaring Sport City
Bahkan, stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) yang menurutnya sudah bagus dan megah, masih perlu dipoles lagi, agar bisa digunakan sebagai lapangan pertandingan Piala Dunia U-20 2021 pada Mei-Juni tahun depan.
Sehingga berkaca dari pengalamannya, Zainudin meminta kepada Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sebagai tuan rumah bersama PON 2024 untuk menunjuk konsultan perencana, serta pengawas yang paham tentang aturan pembangunan sarana dan prasarana bertaraf internasional.
“Mumpung masih belum dibangun, tolong bangun sesuai standar internasional. Konsultasi ke KONI dan KOI, karena banyak venue kita yang tidak sesuai standar internasional,”ungkapnya.
Baca Juga: Hattrick Mkhitaryan Bawa Roma Kandaskan Genoa di Stadion Luigi Ferraris
Apabila seluruh venue maupun fasilitas olahraga telah sesuai standar internasional, dengan demikian Indonesia bisa menyelenggarakan ajang besar lainnya, termasuk berbagai event kejuaraan dunia.
